SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebanyak 26 santri salah satu pondok pesantren (ponpes) di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jateng terkonfimasi positif Covid-19, Minggu (9/8/2020). Jumlah itu menambah jumlah santri yang terinfeksi. Totalnya 35 santri ponpes itu yang terinfeksi corona.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen menuturkan, untuk penanganan Covid-19 di pondok pesantren, pihaknya telah memberlakukan program Jogo Tonggo. Yang di antaranya juga menurun ke Jogo Santri.
“Kami akan memastifkan itu dan akan membuat perlombaan bagaimana memacu mereka, memacu masyarakat ini supaya menyiapkan mulai dari awal,” ujar Gus Yasin, sapaannya.
Untuk pondok pesantren di Pati tersebut, info yang diterimanya, pengelolanya telah menutup akses masuknya. Bahkan kemarin jadwal santri datang ponpes di Pati itu itu juga telah diundur.
“Kami pantau terus. Kami imbau terus. Setiap pesantren yang sudah masuk penuh, kita ingatkan terus,” tandasnya.
Menanggapi adanya puluhan santri di pondok pesantren di Pati yang terinfeksi Covid-19, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng, KH Ahmad Darodji menuturkan sejauh ini sejumlah pihak tak henti-hentinya melakukan pembahasan penanganan Covid-19 di lembaga pengajaran imu agama tersebut.
Sepengetahuannya, seluruh pondok pesantren di Jateng telah berupaya memberlakukan protokol kesehatan untuk santrinya. Tapi yang agak sulit yaitu persoalan menjaga jarak satu sama lain.
Jika ada kasus Covid-19 di pondok pesantren dan menjadi klaster baru, menurutnya hal itu terjadi karena mereka bergaul dengan orang luar. Mungkin ada orang tua santri, pengantar makanan, penjual obat-obatan,dan lainnya.
“Karena mereka berkumpul, ya kena,” bebernya.
Termasuk kasus Covid-19 di pondok pesantren di Kabupaten Pati, itu terjadi karena santri bertemu dengan pihak luar. Begitu seorang santri kena Covid-19, maka menular ke temannya. (*)
editor: ricky fitriyanto