SEMARANG (jatengtoday.com) – Sepanjang arus mudik dan balik Lebaran nanti, Jateng bakal dijaga 24.405 petugas pengamanan. Rinciannya, 14.009 personel dari kepolisian, 2.569 personel TNI, dan 8.827 personel dari instansi seperti Dinas Perhubungan (Dishub), pemadam kebarakan, kesehatan, hingga PLN.
Pengamanan mudik ini tidak hanya dilakukan di jalur mudik saja. Tapi hingga ke daerah-daerah sebagai antisipasi respon pascapemilu. Seperti tempat wisata, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, sampai penjagaan perumahan yang ditinggal mudik.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menjelaskan, total ada 3 pos utama yang digunakan untuk koordinasi antara Polisi, TNI, dan instansi terkait.
“Pengaturan tentang kerjasama antar instansi. Sudah disepakati semua instansi ada 1 koordinasi, ada 3 posko utama, di tol, pantura dan ada posko pelayanan tiap Polres,” jelasnya, Senin (27/5/2019).
Kapolda mengakui kekuatan pengamanan tidak hanya fokus pada arus mudik dan balik. Namun juga pengamanan di KPU maupun Bawaslu pasca Pemilu, dimana saat ini prosesnya sampai pada sengketa di Mahkamah Konstitusi.
“Dalam waktu bersamaan kelola situasi pengamanan, di mana operasi Mantab Brata harus kelola kegiatan masyarakat yang merespon proses gugatan di Jakarta,” ujar Rycko.
Lebih lanjut dijelaskan, salah satu titik krusial kemacetan mudik tahun ini diperkirakan terjadi di exit tol Brebes Barat. “Hal itu disebabkan berakhirnya one way di KM 262, perpindahan dari jalur A ke B, dan bertemunya arus dari arah Barat dan Timur di KM 262 pada jalur B,” ujarnya. (*)
editor : ricky fitriyanto