SEMARANG (jatengtoday.com) – Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jateng terus berupaya memberantas mafia tanah.
Kakanwil BPN Jateng, Dwi Purnama pun mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada agar tidak menjadi korban mafia tanah.
Dikatakan, selama ini korban biasanya tidak sadar ketika ditipu mafia tanah. “Kadang orang terjebak dan tidak sadar. Menyerahkan atau meminjamkan sertifikat tanah begitu saja, tiba-tiba ada perlaihan hak sertifikat,” ucapnya usai memimpin upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang 2022 di halaman Kanwil BPN Jateng, Senin (26/9/2022).
Banyak modus yang dilakukan. Salah satunya dengan modus gadai sertifikat.
“Jadi ada warga yang butuh pinjaman uang, dengan menggadaikan sertifikat. Kemudian oleh mafia tanah diminta tanda tangan. Padahal itu adalah surat kuasa dan PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli). Ini yang kadang tidak disadari,” ucapnya.
Dengan dokumen surat kuasa dan PPJB yang sudah ditandatangani pemilik sertifikat, mafia tanah bisa memanfaatkannya untuk melakukan pemindahan hak sertifikat.
Karena itu, dia meminta masyarakat untuk tidak asal menyerahkan atau meminjamkan sertifikat tanah kepada orang lain.
“Jika merasa tidak yakin, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan Kantor Pertanahan terdekat. Kami terbuka untuk ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dwi Purnama membeberkan jika sudah ada laporan warga di Jateng yang menjadi korban mafia tanah.
“Kami sudah bekerjasama dengan aparat penegak hukum seperti kejaksaan dan kepolisian. Sudah ada tindakan dan ada dua putusan inkrah dari pengadilan terkait kasus mafia tanah,” bebernya.
Sementara itu, saat mempimpin upacara, Dwi Puranama mengajak untuk mendukung percepatan Ibu Kota Negara (IKN) dan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Dikatakan, hingga saat ini pendaftaran tanah sudah mencapai 64 persen atau 81,6 juta bidang. Untuk mencapai target 100 persen pada tahun 2025 harus menyusun strategi yang terbaik.
“Saya rnengingatkan pentingnya mengejar target PTSL namun yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kualitas produk yang dihasilkan sehingga tidak menirnbulkan residu dan masalah di kernudian hari,” tandasnya. (*)