“Turis itu kalau sudah dengar tidak aman, dia sudah males datang,”
SEMARANG (jatengtoday.com) – Anggota Komisi VI DPR RI Juliari P Batubara mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk merevitalisasi kawasan cagar budaya Kota Lama Semarang untuk menuju living heritage UNESCO.
“Yang paling bisa ‘dijual’ adalah Kota Lama. Tinggal sekarang ini lebih ditingkatkan pengelolaan dan promosinya,” katanya usai meninjau pelatihan dan pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) Kampung Hasta Karya, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (14/9/2018).
Dia menilai meski saat ini masih dalam proses penataan infrastruktur, namun telah terlihat progres cukup signifikan. “Sekarang sudah bagus, tetapi perlu ditingkatkan lebih menarik lagi. Baik dari sisi kebersihan, penghijauan, termasuk keamanannya,” katanya.
Menurutnya, faktor utama yang membuat tempat wisata dikunjungi adalah keamanan. “Turis itu kalau sudah dengar tidak aman, dia sudah males datang. Tapi ketika ada jaminan keamanan, orang datang secara nyaman. Apalagi teduh dan bersih,” katanya.
Kota Tua Jakarta sempat didaftarkan ke UNESCO untuk menjadi salah satu daftar living heritage. Namun ternyata Kota Tua Jakarta gagal. Akan tetapi, kata dia, hal itu tidak bisa dijadikan acuan.
“Kota Tua Jakarta memang sudah ditolak. Tapi gini, itu tidak usah dijadikan ukuran. Saya yakin, UNESCO tidak akan sembarangan. Bayangin kalau setiap kota yang memiliki kota lama mengajukan ke UNESCO berapa ratus ribu tempat tuh. Untuk bisa diakui harus sangat spesifik. Ini ada komite-nya. Mereka menilai tidak sembarangan,” katanya.
Ia menyarankan, hal tersebut jangan dijadikan alasan. Apabila nantinya tidak berhasil atau tidak lolos di UNESCO pun Kota Lama harus tetap dikembangkan. “Banyak kok kota tua di dunia yang tidak masuk di UNESCO, tetapi sukses,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto