SEMARANG (jatengtoday.com) – Dua orang delegasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dikirim ke Belanda untuk membawa dossier atau dokumen penting Kota Lama. Selain itu, mereka mengikuti workshop pendalaman yang diselenggarakan UNESCO terkait proses revitalisasi kawasan cagar budaya Kota Lama Semarang.
Workshop tersebut diselenggarakan 17 hingga 23 September 2018. “Kami mengirimkan dua orang untuk mengikuti workshop di Belanda terkait proses revitalisasi dan perbaikan Kawasan Kota Lama Semarang,” tegas Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BP2KL) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Selasa (18/9/2018).
Dikatakannya, utusan dari Pemkot Semarang bersama UNESCO di Belanda melakukan proses penyusunan dossier. Dossier ini merupakan dokumen penting berisi sejarah perjalanan kawasan Kota Lama Semarang dari waktu ke waktu.
Dokumen tersebut menjadi salah satu kelengkapan dan persyaratan penetapan kawasan Kota Lama Semarang sebagai World Heritage 2020 oleh UNESCO. “Setelah dossier tersebut tersusun, pada September 2018 mendatang, Pemkot Semarang kembali diundang ke Belanda untuk pemaparan bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” katanya.
Lebih lanjut, Mbak Ita—sapaan akrab Hevearita berharap workshop dan penyusunan dossier Kota Lama Semarang tersebut berjalan lancar. Sehingga proses pengujian terhadap Kota Lama Semarang berhasil lolos untuk menjadi salah satu dari warisan budaya dunia atau World Heritage.
“Targetnya, 2020 mendatang Kota Lama Semarang bisa menjadi ikon wisata budaya tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto