in

Laga Liga 3 Jateng Diduga ‘Disusupi’ Mafia Bola, Asprov Lakukan Investigasi

Bambang Suryo (BS) diamankan petugas setelah diusir dari tribun Stadion Hoegeng Pekalongan, Minggu (12/11/2023). (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kehadiran Bambang Suryo (BS), terpidana kasus pengaturan skor pada laga Liga 3 Jawa Tengah berbuntut panjang. Asprov PSSI Jateng segera melakukan investigasi dan menyiapkan sanksi tegas jika ada pihak-pihak yang terbukti terlibat mafia bola.

Bambang Suryo diketahui pernah dihukum 2 tahun penjara karena terbukti bersalah dalam kasus pengaturan skor pertandingan sepak bola Liga 3 Jawa Timur 2021. Pada 2018 Bambang Suryo juga mendapat sanksi Komdis PSSI berupa larangan beraktivitas di lingkup sepak bola Indonesia seumur hidup karena kasus yang sama.

Bambang Suryo diduga hadir di Stadion Hoegeng, Pekalongan, Minggu (12/11) saat pertandingan antara tuan rumah Persip melawan Sragen United. Pertandingan tersebut berkesudahan imbang 2-2.

Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi berjanji akan melakukan investigasi untuk melakukan evaluasi menyeluruh setelah mendapat informasi terkait hadirnya BS di laga Persip vs Sragen United.

“Hari ini kami akan panggil wasit yang bertugas untuk dimintai keterangan dan apabila ada indikasi yang tidak baik akan kami tindak. Kemudian kami juga akan lapor ke PSSI pusat karena hadirnya sosok BS supaya ada langkah juga dari pusat,” kata Yoyok Sukawi, Senin (13/11/2023).

Politikus Partai Demokrat itu juga mewanti-wanti agar klub-klub peserta Liga 3 Jateng lebih waspada dan berani menolak jika ada indikasi disusupi mafia bola.

“Yang ketiga kami juga akan membuat surat edaran ke semua peserta klub Liga 3 dan Askot Askab untuk berhati-hati dan meminta kawan-kawan di daerah menolak sosok yang ditengarai menjadi mafia masuk ke area stadion,” tegas Yoyok Sukawi.

Sementara, menurut Ketua Asosiasi Kota (Askot) Pekalongan, Mochammad Zakka, BS telah hadir di Pekalongan pada malam sebelum pertandingan dan mencoba menghubungi beberapa pengurus Persip. Selain mengontak pengurus Persip, Zakka juga menjelaskan bahwa BS mencoba menghubungi pelatih Persip, Gatot Barnowo.

Tak berhenti di situ, saat di stadion, BS yang sempat masuk ke salah satu tribun juga diusir oleh suporter dan akhirnya diamankan oleh petugas keamanan supaya tidak terjadi kericuhan.

“Ternyata BS dia malam sudah di stadion dan sampai nonton diusir suporter dan ada indikasi diterima oleh salah satu pengelola Stadion Hoegeng, ini yang juga membuat suporter marah. Kemudian setelah diusir dari tribun dia pergi ke warung depan stadion dan masih dikejar hingga akhirnya ada petugas keamanan yang mengamankan,” ucap Zakka.

Pihak Persip menduga ada yang ingin skor antara Persip menghadapi Sragen United berakhir imbang. Dan munculnya sosok BS di lapangan membuat pihak pengurus dan suporter Persip timbul kecurigaan tersebut.

“Mungkin ada yang berharap skornya imbang, saat Persip unggul 2-1, mulai wasit aneh, saat Persip menyerang tiba-tiba ada yang jatuh dari pihak Sragen membuat seisi stadion emosi, tingkah wasit aneh tidak sesuai, jadi hal yang wajar menurut kami adanya pengkondisian,” tandas Zakka.

“Harapan saya ada langkah Asprov PSSI Jateng supaya berantas mafia sepak bola. Sepak bola yang adem ayem, bermain sesuai kemampuan,” pungkas Zakka. (*)