SEMARANG (jatengtoday.com) – Waktu yang tersisa menjelang Pemilu kerap dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menyebar berita hoax. Karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta media massa memberi edukasi, sesuai fungsi kontrol penyebaran informasi.
Ketua KPU Jateng, Yulianto Sudrajat menjelaskan, media mainstream bisa menjadi elemen sosialisasi demi menyukseskan Pemilu. Salah satunya, membentuk opini publik yang positif.
“Harapan kami kan media punya fungsi untuk mengedukasi kepada masyarakat, dan turut memberikan informasi seluas-luasnya tentang aspek penyelenggaraan. Para media mainstream ini harapan kami, juga turut berkontribusi terhadap suksesnya penyelenggaraan,” kata Yulianto di sela FGD “Efektivitas Pemberitaan Media dalam Pemilu Serentak 2019” di Patra Convention and Hotel Semarang, Kamis (7/2/2019).
Yulianto menjelaskan, media di Jateng selama ini masih menjalankan perannya dengan memberitakan sesuai prinsip-prinsip etis mekanisme jurnalistik.
Sementara itu, Ketua PWI Jateng Amir Machmud menambahkan, pelaksanaan tahapan kampanye yang diberitakan media di provinsi ini masih dalam koridor sesuai aturan. Hanya saja, masih ada juga pemberitaan yang pemilihan sudut pandangnya kurang sesuai.
“Kalau secara normatif masih on the track, nyatanya tidak ada media-media yang dihukum Dewan Pers. Tapi kalau dari sisi rasa, kita wajib galau karena kenyataannya ini banyak keputusan-keputusan pemilihan angle berita yang memprihatinkan. Kayak hal-hal yang membelah. Ini yang tidak boleh terjadi,” tuturnya. (*)
editor : ricky fitriyanto