in

Kampung Pelangi Disambangi Wisatawan dari 22 Negara

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejak diresmikan 2017 silam, Kampung Pelangi Semarang diklaim telah mendunia. Hingga 2021, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang mencatat sedikitnya terdapat wisatawan dari 22 negara berkunjung di kampung yang terletak di Bukit Gunung Brintik, Jalan Dr. Soetomo, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan tersebut. 

Kepala Dinas Pariwisata Kota Semarang Indriyasari mengaku tidak pernah mengira  Kampung Pelangi Semarang bisa dikenal oleh wisatawan mancanegara. 

“Pada awal berdirinya Kampung Pelangi sejak Mei 2017 lalu, Pemkot Semarang semula hanya sebatas revitalisasi Pasar Bunga Kalisari agar terlihat cantik. Lalu, Pemkot melihat kampung di belakangnya terlihat kumuh, kemudian bersinergi dengan warga untuk mempercantik kampung dengan warna-warni cat pada setiap rumah,” kata Indriyasari, Selasa (25/5/2021). 

Dikatakannya, pengecatan rumah dengan konsep warna-warni tersebut ternyata viral. “Di luar dugaan, Kampung Pelangi dikenal oleh wisatawan nasional hingga internasional. Hingga saat ini tercatat wisatawan dari 22 negara telah berkunjung di Kampung Pelangi,” katanya.

Namun sejak pandemi, lanjut Indriyasari, sektor pariwisata memang sedang mengalami kesulitan. Saat ini kondisi pariwisata sedang merangkak bangkit perlahan. 

“Kita semua harus tetap optimistis bisa bangkit. Untuk membangkitkan sektor pariwisata di Kota Semarang, kami menerapkan tiga strategi, yakni adaptasi, kolaborasi dan inovasi,” katanya. 

Mau tidak mau, lanjut dia, sektor pariwisata harus beradaptasi dengan situasi pandemi.
“Termasuk di Kampung Pelangi, pelan-pelan bangkit dengan menerapkan protokol kesehatan, disedikan sarana prasarana cuci tangan dan seterusnya,” imbuh dia.
Selain itu juga diterapkan strategi kolaborasi. Misalnya berkolaborasi dengan
Corporate Social Responsibility (CSR).
“Kampung Pelangi sendiri juga punya inovasi. Wisatawan tidak hanya menikmati kampung warna-warni. Tetapi juga bisa melihat budaya warga Kampung Pelangi dan Pasar Bunga,” katanya.
Saluran sungai di Kampung Pelangi telah ditebari benih ikan. Sehingga juga bisa menambah daya tarik wisatawan. “Saat ini sungai di Kampung Pelangi sangat bersih,” katanya.

Ketua Pokdarwis Kampung Pelangi Slamet Widodo mengatakan Kampung Pelangi saat ini sudah bisa dikunjungi oleh wisatawan dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.

“Kami sediakan tempat cuci tangan, serta pengawasan ketat agar tidak ada kerumunan wisatawan,” katanya.
Pihaknya mengakui warna-warni Kampung Pelangi diperlukan perawatan atau pengecatan ulang. “Kami dapat bantuan cat. Sehingga rumah-rumah warga dicat kembali agar kembali tampil cantik,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto