SEMARANG (jatengtoday.com) – Terhitung ada 345.128 warga Jateng yang belum melakukan rekam data e-KTP. Ada banyak faktor yang menyebabkannya.
“Penyebabnya yang bersangkutan menjadi TKI, merantau di luar Jawa, ada juga yang proses mutasi. Data ini berkembang dinamis dari kabupaten/kota,” ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispermadescapil) Jateng, Sugeng Riyanto, Selasa (9/4/2019).
Untuk kepentingan Pemilu 2019, pihaknya harus jemput bola. Yakni dengan menerjunkan 20-30 petugas yang bekerja full time di setiap kabupaten/kota, untuk menuntaskan rekam data e-KTP hingga sebelum 17 April 2019. Bahkan tidak jarang petugas harus lembur hingga malam hari untuk mengebut proses perekaman data e-KTP.
“Karena kami harus menyelesaikan rekam e-KTP khususnya bagi para pemohon baru yang berusia 17 tahun. Petugas akan lemburan sampai hari H pencoblosan,” tuturnya.
Meski perekaman dikebut mati-matian, stok blanko e-KTP belum bisa menutup semua warga yang sudah melakukan perekaman data. Dari 27.170.584 warga yang sudah rekam data, masih ada 13.128 warga yang belum mendapatkan kartu identitas tersebut.
“Brebes yang banyak 3.724, dan Pemalang belum cetak sebanyak 2.613. Daerah lain tinggal yang ajuan-ajuan baru. Sekarang jemput bola Sabtu dan Minggu kabupaten/kota Disdukcapil tidak libur,” katanya.
Sejauh ini, pihaknya tidak menemukan adanya gejolak dalam antrean pembuatan e-KTP di daerah. Situasinya masih berlangsung normal.
“Sedangkan untuk pemakaian surat keterangan untuk syarat ikut coblosan, itu kewenangannya KPU. Kita hanya mengakomodir saja,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto