in

Tak Hanya Kelelahan, Ini Penyebab Banyak Petugas Pemilu Meninggal

“Kan itu ada yang sampai dua hari dua malam nggak tidur dan lain sebagainya. Sehingga kondisinya macam-macam,”

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kemeriahan pesta demokrasi 17 April 2019 ternoda dengan banyaknya petugas pemilu yang meninggal dunia. Para ahli kesehatan menyebut, ada banyak faktor yang melatarbelakangi kejadian nahas tersebut.

DR. Dr. Dodik Tugasworo Pramukarso, Sp.S(K) selaku spesialis syaraf di RSUP dr Kariadi Semarang mengatakan, gelaran pemilu pekan lalu telah banyak memforsir tenaga para petugas. Baik dari KPU, Bawaslu, TNI, Polri, utamanya petugas KPPS dan Linmas yang tercatat paling banyak meninggal.

Menurutnya, aspek kelelahan itulah yang menjadi salah satu penyebabnya. “Bisa jadi karena terlalu lama bekerja. Kan itu ada yang sampai dua hari dua malam nggak tidur dan lain sebagainya. Sehingga kondisinya macam-macam,” ujar Dodik saat dihubungi.

Selain itu, bisa jadi karena sebelumnya petugas tersebut memang telah memiliki riwayat penyakit. “Bisa juga karena penyakit yang sudah mendasari sebelumnya. Misalnya orang yang dulunya pernah riwayat penyakit apa, lalu jadi petugas, terus kambuh, itu juga bisa,” jelasnya.

Sepengetahuan Dodik, selama menjadi dokter, baru pemilu 2019 ini yang paling banyak merenggut nyawa. “Dari dulu ada, tapi tidak sebanyak ini,” ujarnya. Ia menerka, beratnya tugas yang dibebankan kepada para petugas. Sebab, baru tahun 2019 ini ada pemilu serentak.

“Mungkin terlalu capek. Lima kertas suara itu kan tidak mudah. Otomatis beban tugas dan tanggung jawab yang diemban kan lebih berat, dibanding dulu yang hanya pemilihan presiden sendiri, pemilihan legislatif sendiri,” terkanya.

Untuk itu, Dodik mengimbau akan perlunya tindakan preventif. Artinya, petugas KPPS itu mungkin sebelumnya harus dicek dulu kesehatannya. Kemudian, juga perlu dipikirkan terkait skedul dari kegiatan, dengan melihat berbagai aspek agar jangan sampai membuat kelelahan.

“Ini kan terlalu terforsir. Jadi mungkin perlu juga untuk ke depan, bagaimana seseorang itu jangan terlalu berlebih dalam bekerja. Semampunya saja. Dan jangan lupa, sebelum bekerja periksa dulu kesehatannya,” tandas Dodik. (*)

editor : ricky fitriyanto