in

Dendam karena Bisnis Narkoba, Nekat Sewa Pembunuh Bayaran

Para pelaku tersebut mengaku mereka dijanjikan upah senilai Rp5 juta oleh seseorang.

Kapolres Musi Banyuasin AKBP Alamsyah Pelupessy memberikan keterangan pers terkait kasus pembunuhan berencana, Senin (27/6/2022). (antara/polres muba)

SEKAYU (jatengtoday.com) – Aparat Kepolisian Resor Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, menangkap komplotan pembunuh bayaran yang diduga disewa untuk masalah dendam persaingan bisnis narkoba.

Kepala Polres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy mengatakan, ada sebanyak sembilan tersangka komplotan pembunuh yang ditangkap personel Satreskrim.

Sembilan tersangka tersebut yakni Efran, Erik Pratama, Juliansyah, Jhoni Kusmoyo, Apriadi, Alpino, Bobby Laniastra, Tarmizi, dan Firmansyah.

Baca Juga: Penembakan di Kelapa Gading, Polisi Ungkap Peran Pembunuh Bayaran dan Honor Rp 200 Juta

“Masing-masing tersangka ditangkap personel kami pada waktu dan tempat berbeda dari hasil pengembangan atas tiga pelaku (Efran, Erik Pratama, Juliansyah) yang lebih dulu ditangkap pada Sabtu (11/6),” kata dia, Senin (27/6/2022).

Menurut dia, sembilan pelaku tersebut diduga komplotan pembunuh bayaran atas pesan seseorang untuk menghabisi nyawa Reli Sepriadi (33) warga kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu, Muba, pada Sabtu (26/3).

Kepada penyidik para pelaku tersebut mengaku mereka dijanjikan upah senilai Rp5 juta oleh seseorang yang masih dalam pengejaran aparat Satreskrim Polres Muba.

“Seseorang itu dalam pengejaran, ia diduga ​​​​​memerintahkan para tersangka membunuh korban dikarenakan dendam permasalahan bisnis,” kata dia.

Bisnis itu belakangan diketahui terkait jual-beli narkoba yang dalam proses pengembangan aparat kepolisian.

“Dari pengakuan tersangka, korban berkaitan dalam bisnis tersebut, sehingga mereka dipesan oleh seseorang itu untuk menghabisi nyawanya (korban),” kata dia.

Berdasarkan laporan kepolisian, para pelaku dengan sengaja membujuk korban Reli ke lokasi sebuah pesta di Desa Pandang Dulang, Kecamatan Lawang Wetan, Muba.

Baca Juga: Polisi Ungkap Peran Istri di Balik Kematian Hakim Jamaluddin

Dalam bujukannya para pelaku mengajak korban menggunakan sabu-sabu setibanya di pesta tersebut. Mereka kemudian berangkat bersama-sama berboncengan kendaraan bermotor.

Setibanya di lokasi tersebut delapan tersangka menikam korban menggunakan senjata tajam sementara tersangka Firmansyah bertugas mengawasi.

Korban Reli ditemukan tewas oleh warga Desa Pandan Dulang pada Senin (28/3) sekitar pukul 20.45 WIB di lokasi kejadian. Berdasarkan pemeriksaan kepolisian pada tubuh korban ditemukan sebanyak 41 luka tusukan.

Atas perbuatan tersebut sembilan pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Tindak Pidana Pembunuhan Berencana, Subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman pidana penjara seumur hidup. (ant)