SEMARANG (jatengtoday.com) – Kegelisahan EN, 30, tak dapat disembunyikan. Ia hanya bisa pasrah mendengar kabar tempat ia “mengais rezeki” di Lokalisasi Argorejo atau kerap disebut Sunan Kuning (SK) segera ditutup oleh pemerintah. Nasib lokalisasi legendaris dan tersohor di Jawa Tengah ini tinggal menunggu ajal menjemput.
Suka atau tidak suka, “vonis mati” telah dijatuhkan. Kini tinggal menunggu detik-detik eksekusi. Para penghuni belum bisa menerima karena merasa bakal kehilangan sumber mata pencaharian yang selama ini satu-satunya mereka andalkan. EN, salah satu dari 476 WPS yang tercatat resmi sebagai anak asuh di Lokalisasi Argorejo, tak mampu menyembunyikan rasa gelisah.
Ditemui jatengtoday.com, ia bercerita blak-blakan mengenai aktivitas keseharian di Lokalisasi Argorejo. Rencana penutupan lokalisasi ini cukup membuatnya khawatir. Pasalnya, nasibnya ke depan belum jelas mau bekerja apa. Adapun pesangon yang ditawarkan pemerintah sebesar Rp 5,5 juta dianggap terlalu minim sebagai modal usaha.
“Semisal ini benar-benar ditutup, apa Wali Kota memikirkan anak-anak saya yang masih kecil. Saya bekerja di sini demi anak-anak saya agar bisa sekolah, agar bisa kuliah hingga lulus menjadi sarjana,” ungkap EN, belum lama ini.