in

WPS Sunan Kuning ‘Dipaksa’ Terima Rp 5 Juta, Suwandi: Memang Kurang Memanusiakan!

SEMARANG (jatengtoday.com) – Ketua Resos Argorejo atau Lokalisasi Sunan Kuning, Suwandi, menganggap Pemkot Semarang bertindak kurang manusiawi. Pasalnya, para Wanita Pekerja Seks (WPS) yang ada hanya diberi tali asih Rp 5 juta.

Padahal sebelumnya, kata Suwandi, pemerintah menjanjikan memberi Rp 10,5 juta yang merupakan akumulasi dari anggaran APBD Kota dan pemerintah pusat.

“Makanya hemat saya, dalam penentuan (tali asih) ini kurang memanusiakan manusia. Karena (WPS) dipaksa untuk menerima uang Rp 5 juta,” tegas Suwandi saat ditemui di Balai Resos, Selasa (8/10/2019).

Namun, pihaknya menyadari bahwa Sunan Kuning merupakan tempat prostitusi. Sehingga harus ditutup sebagaimana arahan Kementerian Sosial RI.

“Intinya, semua WPS menerima. Karena dipaksa ya gimana lagi. Sebetulnya kalau anak-anak (WPS) mau frontal bisa aja. Tapi kan anak-anak pada menyadari semua, nurut sama pemerintah,” jelasnya.

Menurutnya, sampai saat ini jumlah WPS yang akan menerima dana pesangon ada 449 orang. Pemberian tali asih akan dilakukan pada 10-15 Oktober 2019 dengan cara ditransfer ke rekening yang sudah disediakan.

Selanjutnya akan dilakukan pemulangan WPS ke kampung halamannya masing-masing.

Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto menegaskan, seremonial penutupan bakal dilangsungkan pada 18 Oktober 2018. Aktivitas prostitusi dan karaoke akan disterilkan sampai 21 Oktober 2019.

“Pemulangan WPS mulai 18-21 Oktober. Jadi setelah tanggal 21 Oktober, WPS sudah tidak boleh beroperasi di sini,” tandas Fajar. (*)

editor : ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar