in

Curangi Jalur Zonasi, Warga Bikin KK di Dekat Sekolah

SEMARANG (jatengtoday.com) – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK di Jateng langsung menuai banyak komplain di pendaftaran hari pertama, Rabu (17/6/2020). Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo langsung sidak ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng untuk memastikan duduk permasalahannya.

Saat sidak, Ganjar mendapati sejumlah orangtua yang konsultasi terkait KK. Ada yang baru enam bulan, ada yang 11 bulan, dan ada yang sudah lama tinggal di Kota Semarang tetapi baru menetap dan memiliki KK.

Sesuai aturan PPDB tahun ini, untuk KK minimal satu tahun. Hal ini untuk mengantisipasi kecurangan lewat jalur zonasi.

“Hampir banyak pertanyaan ke kami soal KK. KK ini satu modus, ingin dapat itu terus dititipkan. Saya ingatkan kalau memang sudah satu tahun, monggo. Tapi ada yang bilang sudah sejak kecil lho, Pak, tapi kita tidak sempat mikir KK, juga ada,” jelasnya didampingi Kepala Disdikbud Jateng, Jumeri.

Ganjar juga kembali menegaskan terkait integritas dalam PPDB. Orangtua diminta kejujurannya dan tidak bohong dalam menginput data. Menurutnya, ini saatnya para orangtua mengajarkan integritas kepada anak, mulai dari hal mendaftar sekolah.

“Silakan konsultasi, asal jangan bohong. Kalau bohong, nanti ketahuan, ada yang komplain, dan kami verifikasi, maaf ya kami keluarkan. Jadi ini tidak hanya soal mencari sekolah tetapi soal kita belajar berintegritas,” tegasnya.

Selain soal KK, ada faktor yang membuat server PPDB sempat sulit diakses. Pertama karena kuota yang disediakan sebanyak 300 ribu sudah habis pasa pukul 10.30. Tapi masalah tersebut sudah teratasi setelah ada permintaan ke Kemendagri untuk penambahan kuota sampai 1 juta.

“Kedua, ini adalah hari pertama, ternyata image-nya masih cepat-cepatan seperti tahun lalu. Maka saya sampaikan jangan cepat-cepat, santai saja, waktunya masih ada. Kita sudah perbaiki sistem,” terangnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.