SEMARANG (jatengtoday.com) – Jateng resmi menutup pintu masuk bagi wisatawan mancanegara (wisman) dari negara-negara endemik virus corona atau novel Coronavirus (nCov), terutama dari Tiongkok. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus mematikan tersebut masuk ke Indonesia.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng Nugroho Rachmadi menuturkan, penutupan pintu masuk ini hanya bersifat sementara.
“Merujuk petunjuk dari Kemenparekraf dan Kemenkes, kami diminta mengambil langkah. Untuk sementara waktu, wisatawan dari daerah endemik dihentikan sementara melalui pintu masuk, baik darat, laut, dan udara,” ucapnya, Selasa (28/1/2020).
Selain itu, pihaknya meminta biro dan pegiat pariwisata di daerah untuk meningkatkan kewaspadaan. Bisa dengan menyiapkan tim pemantau di pintu masuk wisman.
Terkait dampak jumlah wisman dari langkah penutupan sementara ini, Sinoeng mengaku tidak terlalu berpengaruh. Sebab, awal tahun merupakan low season kunjungan wisman ke Jateng. Selain itu, dari data kunjungan wisman dari Tiongkok pada 2019 lalu, tidak terlalu besar. Hanya mengambil porsi 0,52 persen dari total 691 ribu wisman.
“Memang akan terdampak, tapi agen tur dan wisman bisa mengerti. Pada intinya, sektor pariwisata akan mengedepankan kepentingan nasional,” terangnya.
Dijelaskan, penutupan sementara ini dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Acuannya, ketika virus corona sudah bisa diatasi.
“Mudah-mudahan hanya tiga bulan. Kalau belum selesai, mungkin sampai enam bulan, karena mulai Agustus, masuk peak season wisman berkunjung ke Jateng. Nanti akan kami push selama Agustus hingga Desember,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sinoeng mengaku telah meminta pihak perhotelan untuk memetakan pola penanganan jika ada tamu yang diduga terkena virus corona.
“Kalau ada tamu yang menunjukkan ada tanda-tsna virus corona, segera dirujuk ke RS terdekat supaya cepat ditangani,” tandasnya.
Seperti diketahui, selain Tiongkok, ada beberapa negara lain yang endemik corona. Seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Makau, hingga Thailand. (*)
editor: ricky fitriyanto