in

Corona Diperkirakan Ganggu Ekonomi Mulai April

SEMARANG (jatengtoday.com) – Virus corona telah menyebar hingga 50 negara. Beberapa negara pun menutup jalur ekspor dan impor sementara untuk mengantisipasi penyebaran virus mematikan ini. Praktis perekonomian dunia pun bergejolak. Termasuk di Jateng.

Meski begitu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengklaim, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda dampak ekonomi di wilayahnya. Pihaknya memperhitungkan, jika tidak segera diantisipasi, perekonomian di Jateng bakal mulai goyah pada April 2020 mendatang. Target pertumbuhan ekonomi 7 persen pun akan sulit terealisasi.

“Sampai sekarang belum terasa. Sampai April asumsinya akan berdampak, iya kalau kita diam. Tapi ini kita kan tidak diam. Maka hari ini kita rapat dan strategi untuk kita berjalan jangka panjang dan pendek. Yang pendek kita siapkan subtitusinya, meningkatkan konsumsi dalam negeri dan lainnya,” paparnya usai menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Jateng, Jumat (28/2/2020) di kantornya.

Rapat yang digelar usai salat Jumat tersebut selain diikuti dinas-dinas dalam rumpun perekonomian dan pembangunan sumberdaya manusia, juga melibatkan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bea Cukai dan para ilmuwan.

Dalam rapat tersebut akhirnya diformulasikan kemungkinan para pengusaha bakal kesulitan bahan baku dan memerlukan kemudahan relaksasi.

“Maka tadi diskusinya adalah kita mencari negara-negara yang bisa memberikan bahan baku sebagai pengganti bahan baku yang sebagian besar bersumber dari Tiongkok. Kita siapkan program relaksasi terutama dalam perizinan-perizinan,” jelasnya.

Dia menyadari, industri yang paling besar di wilayah Jateng, yakni tekstil dan mebel, sebagian besar bahan bakunya diimpor dari Tiongkok. Karena awal munculnya virus itu dari sana, dia menyebut rata-rata bahan baku seperti kapas hanya akan bertahan dalam dua bulan ke depan.

“Minggu depan akan diformulasikan bagaimana mengantisipasi secara strategis atau jangka panjang maupun taktis jangka pendek. Untuk jangka pendek, tadi bicara untuk mencari subtitusi kapas yaitu rayon. Dan di Indonesia sudah ada,” tuturnya.

Selain sektor perekonomian, dalam rapat tersebut juga dibahas skenario dari sisi kesehatan. Ganjar mengatakan telah menyiapkan seluruh rumah sakit untuk siaga. Selain itu pihaknya juga menyiapkan tempat isolasi jika wabah tersebut menyerang Jawa Tengah.

“Kita juga sudah membuat skenario dari sisi kesehatan, jika terjadi rumah sakit mana yang siap? Tadi usulannya menarik mesti ada tempat isolasi, baik itu di rumah sakit, pelabuhan dan bandara,” tandasnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto