DEMAK (jatengtoday.com) – Lomba kreasi dan inovasi (Kreanova) Kabupaten Demak kembali digelar, beberapa waktu lalu. Bahkan tak hanya Kreanova yang mengusung tema Pertanian dan UMKM, turut dilombakan pula penelitian untuk menggali inovasi masyarakat di bidang teknologi tepat guna.
Plt Kepala Bappelitbangda Kabupaten Demak Misbahatun Niamah menyampaikan, Kemajuan dan kesejahteraan suatu daerah tidak saja dipengaruhi oleh kekayaan sumber daya alam (SDA), namun ditentukan pula oleh kapasitas inovasi dan kreativitas masyarakatnya. Karena hanya dengan masyarakat yang kreatif dan inovatif, diyakini terjadi perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik, lebih maju dan sejahtera. Maka adanya media yang dapat mendorong tumbuhnya budaya berkreasi dan berinovasi sangat dibutuhkan. Di antaranya melalui Lomba Kreanova dan Lomba Penelitian.
“Maka Lomba Krenova dan Lomba Penelitian rutin dilaksanakan setiap tahun dimaksudkan mendorong tumbuhnya kesadaran berbudaya kreatif dan inovatif masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam hal penerapan teknologi tepat guna,” ujarnya.
Mengenai tema lomba Kreanova yang dibatasi pada “Sarana dan Prasarana Pendukung Pertanian dan UMKM“, disebutkan sedikit banyak mempengaruhi jumlah peserta. Jika sebelumnya berlimpah, tahun 2022 sedikit menurun hingga menjadi 28 peserta.
Sementara lomba penelitian baru pertama kali diadakan. Tahun ini mengusung tema “ Peningkatan Pelayanan Publik dan Pemerataan Pembangunan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi “. Dengan tim juri yang dihadirkan yakni dari unsur HIPMI, akademisi, konsultan, dan OPD terkait.
Sungguh di luar dugaan, lanjutnya, peserta lomba Kreanova maupun penelitian tahun ini didominasi kaum muda. Mulai dari pelajar SMA / SMK / MA, Mahasiswa/ Akademisi, serta masyarakat umum yang terdiri dari perorangan maupun kelompok.
Bahkan Bupati Demak Eisti’anah didampingi Pj Sekda H Eko Pringgolaksito yang hadir membuka lomba secara resmi spontan menyampaikan keterkejutannya. “Ini surprise yang menggembirakan. Artinya meski jumlah peserta menurun, namun mereka sukses bikin saya terkejut-kejut. Meski masih muda-muda namun potensial besar sebagai kreator dan inovator,” kata bupati.
Terlebih ketika negeri ini berhasil lepas dari cengkeraman pandemi corona, namun dihadang ancaman resesi ekonomi dunia. Maka adanya inovasi di bidang pertanian dan UMKM sangat dibutuhkan, agar Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Demak khususnya mampu berdiri sendiri dengan tercukupinya stok pangan.
Menurut bupati, dua tema yang diusung sangat bisa dipakai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Demak. “Era sekarang tidak bisa dengarkan satu pendapat saja dalam membuat perencanaan pembangunan. Butuh masukan dan keterlibatan masyarakat yang memiliki pemikiran maju dan inovatif untuk mengembangkan Kabupaten Demak semakin bermartabat, agamis, maju and sejahtera,” tandas bupati. (*)