in

Benteng Terpendam Bakal Diekskavasi, Empat Wilayah Bersejarah di Sekitar Kota Lama Menyusul Dibangun

“Berbeda di Kota Tua Jakarta, strukturnya terpisah-pisah. Sedangkan struktur bangunan jalan, gedung, dan tata kota di kawasan Kota Lama relatif masih utuh,” katanya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pengembangan pembangunan akan dilakukan di wilayah sekitar Kota Lama, seperti Kampung Melayu, Kampung Pecinan, Kampung Kauman, dan wilayah Kanjengan. “Untuk Kampung Pecinan, kami sudah punya Detail Engineering Design (DED), kawasan Johar sudah DED dan proses. Kampung Melayu mendapat bantuan dari pemerintah pusat, sebentar lagi akan dilakukan proses DED dan pembangunan fisik,” katanya.

Untuk Pecinan, lanjut Irwansyah, saat ini sudah cukup menonjol pertumbuhannya, seperti adanya agenda rutin Kopi Semawis dan lain-lain. Nantinya tinggal dilakukan penataan dan kelengkapan sarana prasarana secara bertahap. Untuk anggaran pengembangan pembangunan di wilayah sekitar Kota Lama ini memang membutuhkan biaya cukup besar.

“Namun, kami Bismillah saja. Bangunan cagar budaya memang tanggungjawab pemerintah, bisa pemerintah daerah, provinsi maupun pemerintah pusat, dan pemilik bangunan. Sambil jalan, kami upayakan untuk mencari anggaran. Seperti halnya pembangunan kawasan Kota Lama yang membutuhkan biaya cukup besar bisa dilaksanakan,” ujar dia.

Lebih lanjut, kata Irwansyah, berbagai bangunan kuno yang merupakan cagar budaya di Kota Semarang paling banyak merupakan karya arsitek Thomas Karsten. “Tokoh arsitek ini orang Belanda, tetapi sebetulnya dia telah memadukan arsitektur Jawa dalam beberapa bangunannya. Misalnya Gedung Sobokartti itu kental Jawanya. Pasar Johar juga kental Jawa. Untuk pengembangan yang sudah terlihat baru Kota Lama dan sekitar Pasar Johar yang saat ini sedang proses pembangunan,” tuturnya. (*)

editor: ricky fitriyanto