SEMARANG (jatengtoday.com) – Hingga saat ini masih banyak warga berjuang sembuh melawan Covid-19. Salah satu metode yang diyakini membantu proses penyembuhan adalah dengan cara donor plasma konvalesen dari para penyintas Covid-19.
Namun demikian, sejauh ini masih terkendala minimnya kesadaran para penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasma konvalesen. “Kami mengajak para penyintas Covid-19 untuk pro aktif mendonorkan plasma darah konvalesen guna membantu pemulihan pasien,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Rabu (23/6/2021).
Dikatakannya, transfusi plasma konvalesen merupakan antibodi eks pasien Covid-19. Metode ini diyakini efektif untuk membantu proses penyembuhan pasien Covid-19. “Saya mengajak sedulur-sedulur warga Kota Semarang, khususnya yang telah sembuh dari Covid-19 atau penyintas secara proaktif mendonorkan darah plasma konvalesennya guna membantu saudara-saudara kita yang saat ini sedang dirawat akibat terpapar Covid-19,” ungkap Hendi, sapaan akrabnya.
Dikatakannya, donor darah tersebut juga menjadi salah satu upaya konkret dalam penanganan kasus Covid-19. Meski demikian, ada sejumlah kendala dalam melakukan terapi plasma konvalesen secara masif.
“Pertama, tidak semua penyintas Covid-19 bisa mendonorkan plasma darahnya, karena harus disertai syarat tidak memiliki penyakit komorbid. Kedua, meskipun memenuhi syarat sebagai pendonor, tidak semua mau melakukannya,” katanya.
Maka dari itu perlu kesadaran dan kepedulian secara kemanusiaan agar semua saling membantu melakukan penanganan Covid-19 ini. “Kita tidak pernah tahu, darah yang Anda sumbangkan dapat memberi seseorang kesempatan lain dalam hidup,” ujarnya.
BACA JUGA: Sulitnya Cari Pendonor Plasma Konvalesen, Ada yang Menolak dan Banyak Tak Penuhi Syarat
Dia mengakui, kondisi di Kota Semarang dalam beberapa minggu terakhir cukup mengkhawatirkan. Sebab terjadi lonjakan kasus yang hingga saat ini belum ada indikasi penurunan. Pihaknya beberapa hari terakhir juga kembali memperketat aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dengan menutup tempat hiburan, wisata, hingga penutupan beberapa ruas jalan.
“Kami minta masyarakat untuk lebih tegas lagi dalam melaksanakan protokol kesehatan, yaitu menerapkan 5M,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto