SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng terus mematangkan program Rumah Sakit Tanpa Dinding. Program ini digadang-gadang mampu meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh rumah sakit yang dikelola Pemprov.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan, program Rumah Sakit Tanpa Dinding akan melepas sekat-sekat antara rumah sakit dengan masyarakat yang dianggap memiliki birokrasi berbelit.
“Dimensi sistem pelayanan, kalau sekarang ini mungkin terkotak-kotak. Lalu aspek dalam teknologi penggunaan telemedicine, terus sistem antrean yang dipotong juga. Selama ini mungkin pasien datang jam lima pagi, pulang jam lima sore. Bukan karena pemeriksaannya yang lama, tapi antrenya lama. Jadi, membongkar sekat-sekat baik di luar maupun di dalam,” kata Yulianto di sela menjadi narasumber dialog tentang Rumah Sakit Tanpa Dinding di Hotel Noormans Semarang, Kamis (13/2/2020).
Selain itu, program ini juga mengintensifkan sosialisasi sadar gizi. “Pada akhirnya, angka kesakitan akan menurun dan angka kematian juga mengalami penurunan,” terangnya.
Ketua Komisi E DPRD Jateng, Abdul Hamid mengaku sepakat, dengan program “Rumah Sakit Tanpa Dinding” yang dicanangkan Pemprov Jateng. Bahkan, program itu juga sudah masuk di RPJMD Jateng 2018-2023.
“Kami prinsipnya selama itu memang memaksimalkan layanan kepada masyarakat secara langsung, kita dukung. Kita sepakat dengan program yang sudah disusun Dinas Kesehatan. Kita juga setujui dasar anggarannya,” ujar Abdul.
Abdul juga berharap, program Rumah Sakit Tanpa Dinding mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. (sir)
editor: ricky fitriyanto