SEMARANG (jatengtoday.com) – Merebaknya virus corona dari Tiongkok, memengaruhi industri farmasi di Jateng. Sebab, beberapa industri masih mengandalkan bahan baku dari Negeri Tirai Bambu.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi mengakui, memang tidak begitu banyak pengusaha atau industri manufaktur di Jateng yang mengandalkan bahan baku dari Tiongkok. Meski begitu, jika musibah ini tidak segera selesai akan semakin memberi dampak lebih luas.
“Kalau secara umum, memang ya pasti ada dampaknya. Sekarang ini ada larangan pemerintah ke Cina, tidak tahu sampai kapan. Tapi saya pikir tidak terlalu lama. Ya ini ada soal juga terkait bahan baku. Untuk di Jateng ada pabrik farmasi, yang masih harus impor bahan baku dari Cina,” ucapnya, Sabtu (8/2/2020).
Selain farmasi, beberapa industri juga terdampak. Seperti tekstil, baja, hingga importir bawang putih. “Berdampak tapi tidak banyak. Kira-kira lima persen, lah,” imbuhnya.
Lebih lanjut Frans menjelaskan, persoalan dan musibah menyebarnya virus vorona bisa segera terselesaikan. Di samping itu, pemerintah juga bisa memberikan keringanan bagi pengusaha setelah dibuka impor dari Tiongkok.
“Kalau terlalu lama, bisa stop produksi teman-teman pengusaha yang bahan bakunya masih impor. Selain itu, kasihan juga pekerja yang kemudian harus dirumahkan karena tidak produksi,” tandasnya. (*)
editor : tri wuryono