SEMARANG (jatengtoday.com) – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah merespon “Gerakan di Rumah Saja” yang digagas Gubernur Ganjar Pranowo. Kebijakan ini akan berdampak pada pelaku usaha.
Wakil Ketua Apindo Jateng Daryanto menyebut, upaya tersebut kurang tepat untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
“Tidak efektif juga. Karena sebenarnya yang bisa mengendalikan Covid-19 adalah kedisiplinan masyarakat,” ujarnya, Rabu (3/2/2021).
Menurutnya, banyak perusahaan yang operasionalnya mencapai enam hingga tujuh hari kerja. “Ada yang Sabtu masih hari kerja. Bahkan Minggu ya ada,” paparnya.
Sehingga, jika perusahaan (selain yang memang dikecualikan) diikutkan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut tentunya akan membuat pengusaha merugi.
“Kalau harus libur, dari sisi pengusaha sudah pasti ya, pasti tidak bisa menggerakkan ekonominya lebih optimal. Pendapatan kan pasti berkurang karena tidak ada buruh yang beraktifitas,” papar Daryanto.
Saat ini, tercatat hampir 1.700 perusahaan yang bergabung dalam Apindo Jateng. Dari jumlah tersebut, banyak yang terseok-seok akibat pandemi.
Maka, kata Daryanto, pencegahan Covid-19 yang lebih tepat adalah mengetatkan protokol kesehatan.
Untuk diketahui, Gubernur Ganjar meminta masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam Gerakan Jateng di Rumah Saja yang bakal dilaksanakan pada 6-7 Februari 2021 atau akhir pekan ini.
Gubernur juga meminta restoran, tempat wisata hingga pasar untuk tutup. Kecuali unsur yang terkait dengan sektor esensial. (*)
editor: ricky fitriyantoÂ