SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Jateng di Rumah Saja yang diberlakukan di provinsi ini, sudah mulai terlihat hasilnya.
Hasil pemberlakuan dua program untuk menekan penularan Covid-19 tersebut dibeberkan dalam Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di lantai 2 Kantor Setda Jateng, Senin (15/2/2021).
Dalam Rakor tersebut, ditunjukkan kasus penyebaran Covid-19 di Jateng diklaim terus menurun setelah pemberlakuan PPKM dan Jateng di Rumah Saja.
Baca: Cukup Bayar Rp20 Ribu, Tes Covid-19 Pakai GeNose Sudah Tersedia di Stasiun Tawang
Bahkan dari 35 kabupaten/kota di Jateng tidak lagi ada zona merah, dan berubah menjadi zona orange.
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, pada 18-24 Januari 2021 yang masuk zona merah diantaranya Grobogan, Klaten, Kota Semarang dan Kendal. Sedangkan 25-31 Januari zona merah meliputi Kendal, Karanganyar, Cilacap, Blora dan Kebumen. Angka terus menurun hingga 1-7 Februari 2021 hingga kini tidak ada zona merah di Jateng.
Tren bulanan Covid-19 pada Januari 2021 mengalami penurunan menjadi 28.189 dari Desember 2020 yang mencapai 30.948.
Baca: Dua Hari Lagi Vaksinasi Covid-19 Pedagang Pasar Dimulai
Sedangkan tren mingguan hingga 14 Februari 2021 juga turun. Terakhir di angka 4.721. Padahal di minggu sebelumnya (M56) mencapai 5.530.
“Hari ini kabarnya bagus, kalau kita lihat gambar terakhir sekarang tidak ada lagi zona merah, semuanya orange, tapi kuningnya belum. Makin hari, makin turun. Angka terkonfirmasi turun dan angka kematian juga turun,” ucap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Disinggung terkait gerakan Jateng di Rumah Saja, dia mengklaim gerakan tersebut cukup efektif menurunkan angka kasus Covid-19 hingga 40-50 persen.
Baca: Infografis: PPKM Mikro di Tingkat RT
“Dua hari di rumah saja turunnya luar biasa 40-50 persen lebih. Lihat grafiknya ada penurunan, tren mingguan juga turun. Bahkan beberapa rumah sakit menutup isolasi. Ini menunjukkan optimisme kita,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini pihaknya menyiapkan skenario vaksinasi dan PPKM untuk menjaga tren positif.
“Sementara kalau terjadi penurunan, PPKM efektif yang di tempat itu saja. Belum berpikir ke sana (Jateng di Rumah Saja). Tapi kalau terjadi peningkatan bukan tidak mungkin kita lakukan,” tandasnya.
Baca: Kemenhub Terbitkan Aturan Pengetatan Perjalanan Selama PPKM Mikro
Percepat Vaksinasi Tahap Kedua
Pada kesempatan tersebut, dia juga menyinggung mengenai vaksinasi tahap kedua di Jateng. Dikatakan, Jateng tertinggi di Indonesia. Hanya saja, vaksinasi tahap pertama perlu digenjot karena ada sebagian daerah yang belum selesai.
Baca: Vaksinasi Tahap Kedua, 21 Juta Lansia akan Disuntik Vaksin Corona
Ke depan, pihaknya telah menyiapkan skenario vaksinasi yang diambil dari keputusan rapat bersama pihak-pihak terkait. Yakni dengan empat metode, titik pelaksanaan, cold chain, dan segala peralatan yang diperlukan.
“Sekarang kita telah menyiapkan empat metode, kira-kira titiknya dimana saja, cold chain ada atau tidak apalagi nanti vaksin ada beberapa jenis yang membutuhkan suhu. Bahkan suhunya minusnya banyak sekali,” ungkapnya. (*)
editor: ricky fitriyanto