MAGELANG (jatengtoday.com) – Seorang santri Pondok Kauman, Pirikan, Magelang yang sempat hilang, ditemukan meninggal di Pantai Trisik Bantul, Yogyakarta, Sabtu (16/2/2019).
Korban yang bernama Sofyan (17), santri asal Batam itu tergulung arus banjir saat mandi di Sungai Bolong, Magelang pada Jumat (15/2/19) sore. Jenazahnya ditemukan 64 kilometer dari lokasi kejadian.
Kepala Basarnas Jawa Tengah, Aris Sofingi mengatakan, jenazah korban ditemukan oleh nelayan di Pantai Trisik Bantul kurang lebih pukul 08.00.
“Awalnya, korban sedang mandi bersama dua temannya yang juga santri Pondok Pesantren Kauman, Pirikan, Magelang di Sungai Bolong pada Jumat (15/2/19), kurang lebih pukul 16.00,” katanya.
Ketika sedang asyik mandi, korban bersama dua temannya tidak menyadari aliran sungai membesar akibat banjir. Tentu saja, mereka panik. Dua rekan korban berhasil menyelamatkan diri dari arus sungai yang datang. “Sedangkan korban hanyut terbawa arus,” katanya.
Kabar tenggelamnya santri tersebut direspons warga setempat untuk membantu melakukan pencarian. Namun hingga hari menjelang malam, pencarian itu tidak membuahkan hasil.
“Sabtu pagi, setelah menerima laporan, kami menerjunkan tim SAR Gabungan dengan melakukan penyisiran di sepanjang sungai,” katanya.
Dalam proses pencarian itu, lanjutnya, tim SAR menerima informasi bahwa ada nelayan menemukan sosok mayat di Pantai Trisik Bantul. “Kami langsung mengirim perwakilan tim SAR untuk menuju ke TKP penemuan mayat. Hal itu untuk memastikan apakah mayat tersebut benar santri yang hilang tenggelam. Setelah dikroscek, dengan melibatkan perwakilan pondok, dipastikan bahwa benar mayat tersebut adalah Sofyan,” katanya.
Setelah dilakukan evakuasi dan dibawa ke Polsek Srandakan Bantul, jenazah korban dibawa ke pondok pesantren untuk dimandikan dan disalatkan. Selebihnya disemayamkan untuk menunggu pihak keluarga dari Batam menjemputnya. Informasinya, korban akan dimakamkan di Batam.
“Korban hanyut terbawa arus sungai sejauh 64 kilometer dari lokasi kejadian,” tutup Aris. (*)
editor : ricky fitriyanto