“Tahu-tahu waktu saya bangun sekitar jam setengah tiga pagi, dapur belakang sudah hancur,”
SEMARANG (jatengtoday.com) – Kejadian tak disangka-sangka dialami Mujiono (66), warga Kelurahan Lempongsari I RW II, Gajahmungkur, Kota Semarang. Bersama 3 anggota keluarganya, dia kaget karena tebing belakang rumahnya longsor dan menimpa dapur miliknya.
“Saya nggak punya firasat apapun, nggak denger juga suara atau apa saat kejadian, tahu-tahu waktu saya bangun sekitar jam setengah tiga pagi, dapur belakang sudah hancur. Material seperti batu, wadas, dan batu bata pada berserakan,” ujarnya, Selasa (28/1/2019).

Pantauan di lokasi, rumah milik Mujiono memang persis berada di bawah bukit yang memanjang di Kelurahan Lempongsari. Dia sudah puluhan tahun tinggal di sana. Namun, kejadian longsor seperti ini baru pertama kali terjadi.
“Ini baru pertama kali. Meskipun memang rumah saya terletak di kontur tanah yang berbukit-bukit seperti ini, selama 30 tahun saya hidup aman-aman saja,” imbuhnya.
Kerugian akibat bencana tersebut ditaksir mencapai Rp 15 juta. Mujiono sangat berharap ada bantuan dari Pemkot Semarang.
Camat Gajahmungkur, Bambang Pramusinto menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satpol PP, Babinsa, Muspika, BPBD, dan pihak kepolisan untuk membantu korban terdampak longsor sesaat setelah kejadian
“Dari pihak kecamatan dan kelurahan langsung membentuk tim. Kami langsung ke TKP untuk melihat langsung dan membantu Pak Mujiono. Kami juga telah menebang pohon yang berpotensi menimbulkan bencana lain di belakang rumah Pak Mujiono,” tambahnya.
Sementara ini, bantuan akan diusulkan menggunakan dana tanggap bencana. Ada pula bantuan dari Baznas Kota Semarang. Selain itu, pihaknya juga akan mengusulkan ke Disperkim untuk pembagunan talud. (*)
editor : ricky fitriyanto