in

Wilayahnya Rawan Longsor, Ini yang akan Dilakukan Kecamatan Gajahmungkur

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sedikitnya ada enam kelurahan di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang yang rawan longsor. Karena itu, pihak kecamatan setempat berencana membentuk kelurahan siaga bencana.

Camat Gajahmungkur, Bambang Pramusinto mengatakan, enam kelurahan tersebut adalah Lempongsari, Gajahmungkur, Bendan Dhuwur, Bendan Ngisor, Bendungan, dan Petompon.

“Memang saya punya program tanggap bencana yang salah satunya nanti di kelurahan-kelurahan yang rawan longsor, saya akan buat kelurahan siaga bencana,” ujarnya saat mengunjungi rumah terdampak longsor di Kelurahan Lempongsari I RW II, Senin (28/1/2019).

Menurut Bambang, dirinya telah merencanakan program tanggap bencana sejak lama. Musrenbang tahun depan rencananya juga akan dianggarkan untuk mengadakan pelatihan kebencanaan dan membuat beberapa fasilitas umum yang bisa mendukung kegiatan antisipasi bencana.

Bambang berharap, dengan membentuk kelurahan siaga bencana, nantinya akan terbentuk sistem dan pola. Sehingga, masyarakat punya kemandirian untuk penanggulangan bencana.

“Misal terjadi longsor seperti ini, siapa yang harus dihubungi. Ketika harus mengungsi, jalurnya mana. Masyarakat sudah pada tahu itu,” imbuhnya.

Dia juga menyarankan agar kegiatan Poskamling diaktifkan sampai pagi, apalagi di musim-musim seperti ini. Pasalnya, bencana longsor kerap terjadi pada dini hari, saat orang sedang pada tidur sehingga rawan menelan korban.

“Poskamling saya minta untuk diaktifkan. Tidak hanya untuk jaga keamanan tapi juga untuk sarana antisipasi longsor,” tegasnya.

Selain membuat kelurahan siaga bencana, dia juga berisiniasi untuk membentuk sebuah komunitas antisipasi bencana. Bambang mencontohkan sebagaimana komunitas yang dibentuk di Kelurahan Bendan Dhuwur dibawah naungan Palang Merah Indonesia (PMI).

“Itu di bawah supervisinya PMI, berupa komunitas antisipasi bencana berbasis masyarakat. Rencananya beberapa kelurahan lain juga akan saya buat seperti itu,” papar Bambang. (*)

editor : ricky fitriyanto