SEMARANG (jatengtoday.com) – Musibah kembali melanda warga Perumahan Bukit Manyaran Permai, Gunungpati, Kota Semarang. Beberapa rumah rata dengan tanah akibat longsor.
Pantauan di lokasi, ada satu rumah di Blok T RT 1 RW 5 yang hampir roboh. Tiang utama bangunan masih berdiri, tetapi lokasi rumah tersebut sudah bergeser beberapa meter ke arah bawah, terseret longsor.
Beberapa rumah di sebelahnya juga terdampak. Retakan-retakan yang sudah mulai tampak sejak beberapa bulan terakhir kini semakin parah.
Pemilik rumah yang sudah roboh, Affandi mengatakan bahwa tanda-tanda longsor di kawasan rumahnya sudah terjadi sejak lama. Namun, paling parah terjadi tahun ini.
“Saya sudah menetap di daerah ini sejak 2003 tidak terjadi apa apa. Baru tahun ini yang paling parah, rumah hancur,” ujarnya, Senin (1/3/2021).
Affandi mengaku beruntung karena longsor hanya membuatnya kehilangan rumah, tetapi semua anggota keluarganya selamat.
Menurutnya, setelah rumah tetangganya roboh dan retakan di rumahnya sendiri tambah parah, dirinya inisiatif pindah lebih awal ke tempat yang lebih aman.
Gemuruh
Salah satu warga yang rumahnya sudah retak-retak, Suwarni mengatakan, longsor di kawasan rumahnya bukan longsor biasa. Dia menyebut longsor akibat kondisi tanah yang labil dan bergerak.
Sehingga, longsor terjadi secara berkala. Saat longsor seperti terdengar suara gemuruh. “Iya gulemuruh itu, sering saya dengar. Jadi tidak sekali bruk,” ujarnya saat ditemui di rumahnya.
Sebelumnya, juru bicara RW 5 Perumahan Bukit Manyaran Permai, Ron Sujono Prayitno menjelaskan, setidaknya ada 8 rumah yang terdampak paling parah.
Menurut dia, rumah-rumah yang roboh tersebut antara lain berada di RT 1 sebanyak lima rumah, RT 5 sebanyak satu rumah, dan RT 7 sebanyak dua rumah.
Selain merobohkan sejumlah rumah, tanah longsor juga menyebabkan belasan rumah lainnya rusak parah dan tidak layak huni. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. (*)
editor: ricky fitriyanto