SEMARANG (jatengtoday.com) – Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang belakangan ini terus berbenah untuk bisa melayani masyarakat. Pelayanan mudah, murah dan nyaman terus digaungkan.
Saat ini manejemen BRT telah melakukan kerjasama dengan perusahaan layanan pembayaran non tunai Go-Pay. Pembayaran transaksi Bus Rapid Trans (BRT) Trans Semarang sekarang menggunakan sistem online.
Hal itu memunculkan wacana bagaimana jika semua pejabat di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berangkat kerja naik BRT dan meninggalkan mobil pribadi. Hal itu menjadi kampanye mengajak masyarakat untuk naik BRT sebagai transportasi massal andalan masyarakat Kota Semarang.
“Ada yang mengatakan saya akan naik BRT, tidak akan naik mobil pribadi. Wah kayak di luar negeri ya,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat peluncuran Go-Pay di Situation Room, Kantor Balai Kota Semarang, Jalan Pemuda, Kota Semarang, Senin (3/9/2018) lalu.
Dikatakannya, minat masyarakat dalam menggunakan transportasi massal BRT Trans Semarang saat ini terus meningkat. “Ini artinya sudah menjadi tren masyarakat dengan pelayanan BRT. Apalagi sekarang bisa membayar BRT dengan Go-Pay,” katanya.
Kerjasama tersebut sebagai upaya mendukung Kota Semarang sebagai kota digital. Sebab, sejak 2013 Pemkot Semarang menerapkan konsep program smart city. “Masyarakat Kota Semarang bisa lebih dimudahkan. Smart city didahului dengan digitalisasi,” katanya.
Smart city, kata dia, adalah bagaimana masyarakat Kota Semarang bisa lebih dimudahkan dengan pelayanan yang ada. “MoU ini, kami merasa sangat terbantu oleh tim Go-Pay. Saat ini Go-Pay memiliki 30 persen lebih pangsa pasar transaksi noncash bahkan hampir 50 persen. Artinya, ini termasuk the best transactions,” ujarnya.
BRT sejak diluncurkan pertama kali pada 2009, hingga sekarang telah memiliki delapan koridor. Ada peningkatan penumpang yang cukup signifikan. “Sekarang, tak kurang 27 ribu penumpang per hari. Kalau ini dikolaborasi pembayaran lebih mudah, wah ini luar biasa,” katanya.
Chief Executive Officer Go-Pay, Aldi Haryopratomo mengatakan, Go-Pay hanya ingin bagaimana caranya mempermudah akses layanan keuangan bagi jutaan keluarga. “Pembayaran non tunai terkait aktivitas sehari-hari merupakan langkah awal untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan jasa keuangan,” katanya.
Menurut dia, kolaborasi strategis antara Go-Pay dan Trans Semarang, bisa mengakselerasi cita-cita Pemkot Semarang untuk menjadikan Kota Lumpia sebagai smart city. “Jika masyarakat terbiasa memanfaatkan pembayaran non tunai yang transparan dan mudah, maka Pemkot Semarang dapat dengan mudah memperkenalkan inovasi digital lain,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto