SEMARANG (jatengtoday.com) – Workshop tari “Seblak Sampur” kembali digelar di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, sebagai ruang pembelajaran dan kreativitas bagi anak-anak yang ingin mengenal lebih dalam seni tari tradisional. Kegiatan yang digelar Minggu (27/7/2025) ini digagas oleh Maestro Tari Yoyok Bambang Priyambodo bersama Sanggar Greget Semarang, dan berhasil menarik ratusan peserta dari berbagai kota di Jawa Tengah.
Seblak Sampur sendiri merupakan teknik gerak dalam tari tradisi yang secara filosofis dimaknai sebagai pembuka energi penari dalam menyampaikan ekspresi. Dari makna tersebut, Yoyok terinspirasi untuk membuka kembali ruang-ruang kreativitas bagi generasi muda agar lebih lekat dengan seni tradisi.
“Saya merasa semangat anak-anak dalam mengenal kesenian harus dipupuk dan diarahkan. Seblak Sampur saya gagas sebagai sarana membuka kreativitas mereka agar tetap berada dalam jalur yang positif dan terjaga,” ujar Yoyok saat ditemui di sela-sela latihan.
Kegiatan Seblak Sampur tahun ini merupakan penyelenggaraan yang kelima di Semarang. Menurut Yoyok, kehadiran figur seniman secara langsung dalam proses pelatihan sangat penting untuk menumbuhkan inspirasi dan disiplin pada peserta. “Anak-anak tidak cukup hanya melihat dari media. Mereka perlu bertemu langsung, bisa bertanya, berdialog, dan belajar nilai disiplin dari sosok yang mereka kagumi. Itu yang akan membentuk semangat berkesenian mereka,” tambahnya.
Ketua Sanggar Greget, Sangghita Anjali, menyebutkan bahwa antusiasme terhadap kegiatan ini cukup tinggi. Pendaftaran yang dibuka melalui media sosial berhasil menjaring hingga 200 peserta dari berbagai daerah, baik individu maupun sanggar seni.
“Yang menarik, banyak peserta baru yang sebelumnya belum pernah kami temui. Ini menjadi semangat tersendiri bahwa seni tradisi masih diminati anak-anak. Maka pelatihan seperti ini harus terus dilakukan dalam format yang ringkas dan menyenangkan,” ungkap Sangghita.
Dalam workshop ini, peserta dibagi ke dalam tiga kelas berdasarkan kelompok usia. Menurut Canadian Mahendra dari Biro Pendidikan Sanggar Greget, peserta usia TK hingga SD mendapatkan materi Tari Tek Dug, remaja diajarkan Tari Turangga Rimang, dan peserta remaja-dewasa berlatih Tari Wakul Ayu.
Beberapa sanggar yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain Sanggar Seni Kaloka (Kota Pekalongan), Sanggar Sang Citra Budaya (Kota Surakarta), Sanggar ABL, Omah Biyung, dan Lestari (Kota Semarang), Sanggar Jagadhita (Kabupaten Batang), Sanggar Sakuntala (Kota Salatiga), serta Sanggar Kariesta (Kota Semarang).
Dengan pendekatan yang inspiratif dan pembinaan langsung dari maestro tari, Seblak Sampur terus tumbuh menjadi ruang penting dalam regenerasi penari muda sekaligus pelestarian seni tari tradisional Indonesia.
