in

Udin Award, Dukungan untuk Media Kecil yang Dipaksa Berhadapan dengan Kekuatan Besar

Media kecil yang gigih mempertahankan produk jurnalistik berkualitas, justru mereka terpaksa harus melawan intimidasi dan serangan digital secara beruntun.

Serangkaian teror terjadi setelah Floresa.co menulis laporan yang berjudul “Presiden Jokowi Resmikan Jalan di Labuan Bajo yang Dibangun tanpa Ganti Rugi untuk Warga”, terbit pada Selasa, 14 Maret 2023. (ist)

JAKARTA (jatengtoday.com) – Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI) memberikan Udin Award kepada Floresa.co, media massa lokal di Flores, Nusa Tenggara Timur karena mengalami teror secara bertubi-tubi.

Tim juri Udin Award yakni; Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur, Dosen Universitas Islam Indonesia dan peneliti Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media), Masduki, dan Pengurus AJI Indonesia Bidang Advokasi, Musdalifah Fachri.

Tiga juri tersebut sepakat menetapkan Floresa.co sebagai penerima Udin Award karena dinilai memiliki keberanian dalam menjalankan peran jurnalistik secara kritis dan memiliki berbagai dampak panjang.

Bahkan serangkaian teror terjadi setelah Floresa.co menulis laporan yang berjudul “Presiden Jokowi Resmikan Jalan di Labuan Bajo yang Dibangun tanpa Ganti Rugi untuk Warga”, terbit pada Selasa, 14 Maret 2023.

Sehari setelah berita itu terbit, dua orang yang mengaku sebagai aparat TNI meneror jurnalis media tersebut. Pada waktu yang berbeda, akun Instagram dan WhatsApp wartawan Floresa juga diretas. Website dan akun Facebook Floresa juga mengalami serangan.

“Penghargaan ini sekaligus mengapresiasi media lokal yang berani menulis berita secara kritis tentang proyek pemerintah,” kata salah satu juri, Masduki, dalam keterangan pers tertulis yang diterima jatengtoday.com.

Ketiga juri sepakat menambahkan kriteria penilaian Udin Award seiring dengan perkembangan termutakhir kasus kekerasan terhadap jurnalis yakni kekerasan digital, seksual, dan hukum.

Penghargaan ini melewati serangkaian proses seleksi selama sebulan lebih atau pada 24 Juni hingga 29 Juli 2023. Panitia mengirimkan surat kepada 40 AJI kota di seluruh Indonesia dan lembaga-lembaga mitra AJI untuk mengirimkan usulan nama kandidat penerima Udin Award.

“Panitia menerima delapan usulan nama kandidat penerima Udin Award 2023.

Tim juri menetapkan sejumlah kriteria untuk tiga kandidat teratas melalui pembahasan dalam rapat,” katanya.

Sejumlah indikatornya, yakni kekerasan digital terhadap institusi media maupun individu baik skala lokal maupun nasional, kekerasan yang menimpa jurnalis maupun institusi media terjadi secara berlapis dan masif, serta melihat dampak dari pemberitaan maupun kekerasan.

Juri lainnya, Muhammad Isnur, menyebutkan pemberitaan Floresa.co juga membawa dampak serangan terhadap narasumber. Sedikitnya, empat orang narasumber dalam laporan tersebut mendapat surat panggilan polisi dengan melakukan tudingan tindak pidana penghasutan. Mereka menjalani pemeriksaan pada 8 dan 9 Mei 2023.

“Serangan terhadap mereka yang kritis terhadap negara semakin kuat pasca-pemberitaan,” kata Isnur.

Kuatnya dampak pemberitaan membuat tim juri menetapkan Floresa.co layak mendapatkan penghargaan itu. Juri kemudian melakukan verifikasi, termasuk rekam jejak peraih Udin Award ke jaringan masyarakat sipil maupun AJI kota.

“Selain itu, tim juga berbasis pada data kasus kekerasan terhadap jurnalis yang dihimpun Komite Keselamatan Jurnalis dan Bidang Advokasi AJI Indonesia,” katanya.

Pemimpin Redaksi Floresa.co, Rosis Adir menyampaikan terima kasih kepada AJI Indonesia atas Penghargaan Udin Award. Dia menilai penghargaan ini

menjadi dukungan moral yang sangat berarti bagi media kecil di daerah.

“Dengan sumber daya yang sangat terbatas, Floresa.co berjuang keras untuk memperkuat diri dan menghasilkan liputan-liputan yang berkualitas,” ungkapnya.

BACA JUGA: KKJ: Sembilan Jurnalis Mati Dibunuh karena Berita, 8 Kasus Dark Number!

Masalahnya, liputan-liputan berkualitas justru mendatangkan intimidasi dan serangan digital yang beruntun. “Sejumlah institusi bahkan kerap mendekati Floresa.co supaya tidak kritis,” imbuh dia.

Berbagai strategi pembungkaman seperti itu, menurut Rosis, merupakan ancaman serius bagi kebebasan pers yang tak kunjung hilang sejak zaman jurnalis Udin bekerja hingga sekarang.

“Kami berharap ekosistem demokrasi di Indonesia semakin sehat, di mana pemerintah dan masyarakat umum semakin menghargai dan mendukung kerja-kerja jurnalistik.

Floresa.co merupakan media kecil yang dipaksa berhadapan dengan kekuatan-kekuatan besar yang berpotensi bertindak brutal. “Tapi, serangan-serangan itu juga membuat tim yakin bahwa pemegang kekuasaan menganggap serius kerja jurnalistik, sekaligus penting untuk kebaikan publik,” katanya.

Penanggung Jawab Udin Award 2023, Shinta Maharani mengatakan, Udin Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada jurnalis dan kelompok jurnalis yang mengalami serangan dan kekerasan masif akibat laporan jurnalistik yang diterbitkan.

“Penghargaan ini setiap tahun diberikan pada peringatan hari deklarasi AJI setiap tanggal 7 Agustus. Tahun ini AJI berusia 29 tahun,” katanya.

Nama Udin Award diambil dari nama Jurnalis Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin atau akrab disapa Udin. Saat liputan di Yogyakarta pada 1996, Udin mengalami intimidasi dan penganiayaan hingga nyawanya melayang.

Berita-berita yang ditulis Udin pada 13 Agustus 1996 diduga kuat berhubungan dengan penganiayaan tersebut. Pada 16 Agustus 1996, Udin meninggal. “Hingga kini, kasus pembunuhan Udin tidak terungkap,” katanya. (*)