in ,

Transportasi Publik Sejumlah Negara di Tengah Pandemi Global

SEMARANG (jatengtoday.com) – Setiap negara memiliki kebijakan berbeda dalam hal pemenuhan layanan transportasi umum di tengah pandemi global Covid-19. Ada negara yang mengurangi layanan jam operasi transportasi publik, menutup operasional, tidak mengalami perubahan jam operasi, membatasi lansia menggunakan transportasi umum dan sebagainya.

Peneliti Laboratorium Transportasi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Anastasi Yulianti, membeberkan sejumlah kebijakan transportasi publik di sejumlah negara di tengah masifnya isu virus corona. Berikut kebijakan dari beberapa negara terkait Covid-19.

  1. Metrorail Washington (USA)

Hari Senin – Jumat, kereta beroperasi setiap 12 menit di setiap jalur sepanjang hari. Sistem kereta mempertahankan jam normal, buka mulai pukul 5 pagi. Hari Sabtu, kereta akan beroperasi setiap 12 menit di setiap jalur, dengan layanan dari jam 7 pagi hingga jam 1 pagi (layanan Sabtu normal). Hari Minggu kereta akan beroperasi setiap 15 menit di setiap jalur dengan layanan dari pukul 8 pagi hingga 23.00, layanan Minggu normal.

Metrobus, layanan bus pada hari kerja disamakan dengan operasi pada jadwal tambahan hari sabtu. Jadwal bus akhir pekan tidak berubah. Selain itu dilakukan disinfektan kereta dan bus, termasuk penggunaan kabut elektrostastik setiap minggu di seluruh armada metro yang terdiri dari 1.200 kereta dan 1.500 bus. Proses elektrostastik mencakup permukaan yang tidak dapat diakses dari dalam kendaraan seperti saluran udara dan kompartemen.

Layanan MetroAccess akan terus beroperasi pada jam yang sama dengan layanan kereta dan bus. Pihak Metro terus menekankan bahwa pelanggan tidak boleh menggunakan MetroAccess untuk melakukan perjalanan jika menunjukkan tanda-tanda sakit demi keselamatan penumpang dan karyawan.

Pengoperasian sistem rel akan bergantian antara dua pusat kontrol, yang memungkinkan penghentian waktu untuk desinfeksi seluruh alat (papan ketik, headset, mikrofon, layar, dan peralatan penting lainnya di pusat kendali).

  1. New Jersey Transit (Amerika Serikat)

Layanan NJ Transit yang terdiri dari rail, bus, light rail, dan access link tetap menyediakan layanan terhadap masyarakat dan menjalankan layanan hari kerja reguler sesuai ketentuan. NJ Transit meningkatkan prosedur pembersihan dan disinfektan di area pegangan tangan, sandaran lengan, area tempat duduk dan toilet. Sesuai dengan anjuran pemerintah setempat, setiap angkutan publik akan didisinfektan setiap 72 jam.

  1. Jerman

Transportasi publik di Jerman tidak mengalami perubahan jadwal terkait adanya pandemi covid-19. Hanya sekolah-sekolah ditutup. Perusahaan taksi di Jerman memberikan diskon tinggi ke penumpang yang memiliki kartu pass bulanan dan tahunan publik transit, karena jumlah penumpang taksi sudah menurun hingga 40 persen akibat covid-19. Pemerintah menerapkan aturan kereta jarak jauh harus didisinfektan tiap dua jam sekali. Penumpang bus tidak boleh naik dari pintu depan agar pengemudi terlindungi dari kemungkinan terkena dampak dari penumpang. Penumpang juga tidak boleh duduk di belakang pengemudi.

  1. Pulau Luzon (Philipina)

Seluruh transportasi publik (Metro Manila) menuju dan keluar Pulau Luzon (termasuk ibukota Manila) dalam masa lockdown dihentikan sementara. Transportasi pribadi di dalam kota Manila dihentikan, namun tidak untuk transportasi publik Kota Manila. Pemerintah setempat menerapkan aturan one seat apart, sehingga jarak antar penumpang tidak boleh berdekatan.

Aturan terbaru untuk transportasi publik di Manila sejak 17 Maret 2020, terkait lockdown, seluruh transportasi publik di Kota Manila dihentikan. Namun perusahaan transportasi publik swasta masih menjalankan pelayanannya, karena masih banyak demand penumpang yang membutuhkan sarana transportasi umum.

  1. Madrid (Spanyol)

Transportasi publik di Madrid, Spanyol tidak mengalami perubahan jadwal terkait adanya pandemi covid-19. Transportasi umum terus beroperasi untuk menyediakan para pekerja penting dengan sarana transportasi umum untuk sampai ke tempat kerja mereka. Namun terkait lockdown di Kota Madrid, layanan dipotong setengah karena sebagian besar masyarakat diwajibkan mengisolasi diri di rumah masing-masing (bekerja di rumah), hanya sebagian kecil masyarakat yang masih harus bekerja ke kantornya (untuk jenis pekerjaan yang tidak bisa dilakukan di rumah).

  1. Ontario (Kanada)

Seiring dengan aturan pemerintah untuk meliburkan sekolah, universitas, dan karyawan di Provinsi Ontario, menyebabkan penurunan jumlah penumpang angkutan umum, maka Metrolinx yang menjalankan GO train, GO bus, Up Express melakukan perubahan jadwal pelayanan.

Perubahan itu antara lain pengurangan jadwal GO train, GO bus, Up Express terkait dengan pengurangan penumpang akibat lockdown. Namun tetap dapat melayani penumpang yang harus tetap bekerja. Tidak ada penerapan perjalanan jam sibuk, tidak ada pelayanan GO train ke lokasi wisata seperti Niagara Falls dan St Catharines. Namun rute tersebut masih dapat dilayani oleh Go Bus.

“GO train tidak melayani perjalanan ke stasiun yang menuju kota lainnya yang terdampak, (5) tempat duduk penumpang di bus diatur sebagai berikut: tidak boleh duduk di belakang sopir, dan (6) di dalam GO train, penumpang harus duduk menyebar, dan tidak boleh dekat pintu,” ungkap anggota pemerhati transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu.

  1. Mumbai (India)

Transportasi umum Mumbai, terutama kereta memiliki jumlah penumpang 8,5 juta penumpang. Pemerintah India saat ini mengambil keputusan untuk menghentikan sementara pelayanan kereta api Mumbai selama beberapa hari, sebagai langkah ‘social distancing’ dalam rangka mencegah persebaran Covid-19.  Setelah itu, pemerintah juga memiliki opsi terkait operasional Metro Rail, Monorail, dan transportasi publik lainnya: mendesinfektan kereta, membatasi jumlah kepadatan penumpang kereta dengan membatasi jarak duduk penumpang, ataupun menghentikan sementara pelayanan kereta api lokal.

  1. Wuhan (Tiongkok)

Pemerintah Wuhan menerapkan kebijakan transportasi umum secara bertahap. Tahap awal adalah penghentian layanan penerbangan dari Wuhan ke provinsi lain di Tiongkok maupun ke luar negeri. Kemudian Wuhan menghentikan layanan kereta dari Wuhan ke kota lainnya, disusul oleh layanan bus, kereta bawah tanah, dan kapal feri. Masyarakat sama sekali tidak boleh keluar rumah tanpa izin otoritas setempat.

  1. Moskow (Rusia)

Pemerintah Rusia menerapkan penghentian pelayanan penerbangan ke luar daerah di Rusia maupun keluar negeri untuk mengurangi kemungkinan masuk dan keluarnya covid-19. Pelayanan transportasi umum di kota Moskow masih berjalan seperti biasa, namun dengan prosedur yang sangat ketat terkait pemeriksaan kesehatan dan kesterilan sarana transportasi umum.

  1. Belanda

Pemerintah Belanda menerapkan aturan sistem belajar online bagi mahasiswa, namun bagi pelajar tetap masuk sekolah seperti biasanya karena pelajar memiliki tingkat kerentanan paling rendah terhadap covid-19. Penduduk usia lanjut diimbau untuk tetap di rumah dan tidak diperkenankan menggunakan transportasi publik, karena penduduk usia lanjut paling rentan terhadap covid-19. Pelayanan angkutan umum di Belanda berjalan seperti biasanya, tidak ada perubahan.

  1. Italia

Pemerintah Italia menutup seluruh penerbangan keluar negeri, menghentikan pelayanan kereta api jarak jauh. Namun untuk transportasi umum dalam kota tetap berjalan seperti biasa dengan batasan-batasan karena seluruh warga kota diminta untuk tidak keluar rumah sama sekali kecuali untuk membeli grocery dan obat dengan izin otoritas setempat.

  1. Indonesia

Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia bukan lockdown, tetapi social distancing, yaitu menjaga jarak interaksi. Jadi, layanan transportasi umum harus tetap normal. Menambah kapasitas penumpang (jadwal keberangkatan ditambah) transportasi umum dengan cara memperkecil jarak antar bus dan kereta (headway) perjalanan antar bus dan kereta. Dalam upaya tidak terjadi desak-desakan di halte dan stasiun serta di dalam bus dan kereta. Misalnya beberapa halte Bus Transjakarta sudah menerapkan social distancing, seperti Halte Karet Sudirman Koridor 1, Halte Terminal Kampung Melayu, perbatasan Koridor 5 dan 7.

Social distancing dapat diartikan dengan menahan diri memasuki kerumunan dan membatasi keinginan untuk keluar rumah tanpa keperluan yang penting. Warga dapat beralih melakukan pekerjaan hingga belajar secara online, serta membatalkan atau menunda rekreasi dan kegiatan lain yang bersifat massal,” terangnya.

Selain itu, mengurangi berdesakan di dalam transportasi umum, menjaga kebersihan supaya tetap sehat. Menurut dia, Standar Pelayanan Minimal (SPM) angkutan umum meliputi bus, kereta, kapal laut, kapal penyeberangan, pesawat udara, perlu menambahkan kriteria aspek kebersihan demi kesehatan. “Mari mewujudkan transportasi umum tidak hanya aman, nyaman, selamat, akan tetapi sehat,” bebernya. (*)

editor : tri wuryono

Abdul Mughis