SEMARANG (jatengtoday.com) – Pasca diluncurkan sejak Desember 2019 lalu, transportasi feeder milik BLU Trans Semarang belum sepenuhnya digunakan masyarakat. Sebab, banyak warga belum paham terhadap keberadaan transportasi feeder tersebut.
Transportasi feeder merupakan transportasi penyangga atau penyambung Bus Rapid Transit (BRT). Rutenya antar kampung atau melewati jalur kecil di wilayah pinggiran, hingga perumahan-perumahan.
Meski belum semua jalur dalam atau wilayah pinggiran terjangkau oleh feeder ini, tetapi setidaknya di Kota Semarang telah memiliki dua koridor feeder. “Kami berharap feeder ini dapat dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat untuk beraktivitas. Sebab transportasi feeder ini diinisiasi berdasar aspirasi masyarakat yang kemudian direalisasikan oleh Pemkot Semarang,” kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Dikatakannya, BRT sejauh ini tidak bisa menjangkau rute kecil atau masuk wilayah gang. Maka feeder ini dibutuhkan untuk melengkapinya. Hendi sapaan akrab Hendrar Prihadi mengakui, sosialisasi perlu lebih ditingkatkan agar masyarakat mengetahui keberadaan feeder ini.
“Sosialisasi perlu dilakukan lebih masif lagi. Pasalnya banyak masyarakat belum mengerti bila armada microbus yang melintas adalah transportasi umum,” katanya.
Dia melihat antusiasme masyarakat setelah dilakukan sosialisasi di media sosial, cukup tinggi. Banyak masyarakat baru mengetahui keberadaan feeder tersebut. “Sosialisasi seperti ini perlu dimaksimalkan, agar keberadaan feeder ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Plt Kepala BLU Trans Semarang, Hendrix Setyawan mengatakan pihaknya sejauh ini terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait keberadaan feeder tersebut. “Kami melakukan sosialisasi melalui berbagai cara, seperti media sosial, reklame, maupun menggunakan aplikasi pemandu,” katanya.
Pihaknya akan lebih menggencarkan sosialisasi dengan memasang informasi di reklame Pemkot Semarang di sekitar rute 1 dan 2. Saat ini, Trans Semarang juga sedang melakukan upgrade aplikasi smartphone. “Melalui aplikasi tersebut juga bisa mengarahkan masyarakat untuk menggunakan feeder,” katanya.
Saat ini baru ada dua koridor feeder, yakni rute 1 dan 2. Rute 1 mulai dari Ngaliyan, Candi Raya, Gatot Subroto, Subali, Hanoman, dan seterusnya. Sedangkan untuk Rute 2 mulai Bangetayu, Muktiharjo Raya, Kaligawe, Soekarno Hatta, dan seterusnya. “Bulan Juni 2020 mendatang, ditargetkan akan ada penambahan rute,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto