in ,

Tarian yang Gambarkan Kearifan Lokal Semarang Dipentaskan di Gelaran Budaya TBJT

SURAKARTA (jatengtoday.com) – Tarian khas Kota Semarang, Manggar Warak dibawakan Sanggar Greget dalam gelaran budaya ‘Gatra Mutiara Jawa’ di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Surakarta, Jumat (18/9/2020) malam. Tarian menceritakan budaya Kota Atlas yang merupakan akulturasi budaya, Jawa, Cina, Arab, dan Belanda.

Pengasuh Sanggar Greget, Yoyok Bambang Priyambodo menuturkan, Semarang memiliki kesenian yang bersumber dari peristiwa budaya dan tradisi masyarakat. Selain itu juga menggambarkan ramai dan damainya Kota Semarang meski terdiri dari beragam suku bangsa.

“Untuk komposisi musiknya, kami gunakan gamelan slendro, suling, kecapi, dan tembang sebagai wujud akulturasi. Kemudian kami juga memainkan Gending Ketawang sebagai simbol doa-doa dan ibadah,” paparnya.

Salah satu contohnya adalah Dugderan yang digelar setiap menjelang bulan puasa. Dalam helatan budaya tersebut, lanjut Yoyok, terdapat boneka binatang rekaan bernama Warak.

“Nah ada juga Manggar. Maka Warak dan Manggar itu kami jadikan inspirasi dalam pembuatan kesenian tari. Kemudian kami perkenalkan ke wilayah lainnya,” jelasnya.

Yoyok berharap masyarakat Jateng dapat mengenal tarian yang mencerminkan kearifan lokal Kota Semarang tersebut.

Daya Tarik Wisata

Selain itu dia juga ingin agar melalui tarian Manggar Warak ini dapat menarik masyarakat dari luar Kota Semarang untuk menyaksikan even budaya Dugderan.

“Kami harap ini juga dapat menjadi daya tarik wisata bagi orang-orang di luar Kota Semarang untuk menikmati tradisi Dugderan setiap tahunnya,” harapnya.

Terpisah, ketua pelaksana acara Gatra Mutiara Jawa, Suparman, mengatakan TBJT perlu menjadi fasilitator bagi kelompok kesenian yang terus menjaga tradisi dan budaya.

“Maka taman budaya jawa tengah mengadakan pagelaran seni tradisi jawa tengah. Dalam acara ini diharapkan mutiara yang hampir punah dapat tampil kembali, dan memiliki gatra,” tandasnya. (*)

editor : tri wuryono