in

Bangkitkan Kebudayaan Lokal, 16 Tari Gaya Semarangan Dipentaskan di TBJT

SOLO (jatengtoday.com) – Sebanyak 16 tari gaya Semarangan ditampilkan di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, Sabtu (23/11/2019) malam. Seluruh tarian yang dibawakan 200 penari dari berbagai sanggar tari di Jateng tersebut, merupakan karya Pengasuh Sanggar Greget Semarang, Yoyok Bambang Priyambodo.

Penyajian tari Semarangan ini untuk membangkitkan kesadaran budaya lokal di tengah gempuran budaya asing. Selain itu, tari gaya Semarangan juga tergolong unik. Terinspirasi dari berbagai kekayaan khasanah budaya dan kontur alam di Semarang.

“Kami membawa tari dengan gaya khas Semarangan. Artinya kami membawa juga local wisdom Semarang ke dalam sebuah bentuk koreo tari,” jelas Yoyok.

Beberapa contoh gerak seperti Ujal Jala, Ngamplang, Sido Mentul sebagai sebuah gerak tari yang terinspirasi dari alam dan kebudayaan di Semarang.

“Semarang sebagai pesisir yang memiliki pantai, maka ada gerak tari yang mengikuti alunan ombak. Kadang mengalun pelan, kadang menghentak. Ujal Jala juga termasuk salah satu gerak bagaimana nelayan menebar jala. Termasuk kontur dataran tinggi dan menanjak di Semarang juga menginspirasi gerak tari,” paparnya.

Seperti gending karya maestro Ki Narto Sabdo yang juga mengambil khasanah budaya yang ada di Semarang. Menurut Yoyok, langkah ini merupakan upaya untuk pelestarian budaya dan kesenian tari di Semarang yang selalu dinamis.

Malam itu, Yoyok juga menyajikan Langen Mataya Munjung Leluhur bersama beberapa penari senior di Surakarta.

Sementara itu, Kepala TBJT, Sumina, menegaskan, pihaknya selalu memfasilitasi produk  kesenian untuk masyarakat. Salah satunya adalah kegiatan gelar penyajian tari yang dilaksanakan oleh Sanggar Greget Semarang. (*)

editor : ricky fitriyanto

Ajie MH.