SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemkot Solo berencana menggelar sekolah tatap muka mulai November 2020 nanti. Wacana itu diungkapkan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo saat menemui Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di kantor gubernur, Rabu (19/8/2010).
Dijelaskan, sebagai persiapan sekolah tatap muka, pihaknya akan menggelar simulasi dahulu. Simulasi akan dilakukan selama dua bulan. September dan Oktober.
Simulasi akan dilakukan dengan pengawasan ketat. Menggambarkan kegiatan belajar mengajar tatap muka dengan protokol kesehatan. Rudy mengaku memang harus ketat karena sekolah yang diampu adalah SD dan SMP.
“Memang karena masih anak-anak, jadi pasti sulit dilarang untuk berkerumun atau kumpul-kumpul. Kami akan jadikan itu sebagai bahan simulasi,” terangnya.
Simulasi, lanjutnya, tidak hanya dilakukan saat di dalam kelas atau lingkungan sekolah saja. Tapi mulai berangkat sampai pulang sekolah.
Lebih lanjut, Rudy menerangkan, meskipun sekolah tatap muka digelar November, tapi tidak semua siswa masuk sekolah. Nantinya, jumlah siswa dan jam belajar di sekolah akan dibatasi.
“Kami juga sudah mempersiapkan radio anak dan TV pendidikan untuk mendukung itu. Kami menduga, nantinya hanya 50 persen siswa yang bisa masuk sekolah, sementara sisanya tetap belajar di rumah. Maka, kami juga memiliki program bantuan gadget yang diberikan pada keluarga miskin,” paparnya.
Menanggapi rencana sekolah tatap muka tersebut, Ganjar memberikan dukungan. Tapi dia mewanti-wanti, sekolah di Solo tidak seperti di Kabupaten Brebes. Brebes melakukan uji coba secara serentak, dan dinilai cukup membahayakan.
“Saya mendukung, tapi pastikan orang tua juga tahu persis. Kalau tidak dapat memastikan itu, dan kalau ada yang keberatan, maka jangan dulu,” terangnya. (*)
editor: ricky fitriyanto