SEMARANG (jatengtoday.com) – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan, pihaknya telah mengecek jalur lokasi tol ruas Bawen-Jogjakarta. Ternyata, tidak harus mengorbankan lahan subur karena mayoritas lahan di sana merupakan tadah hujan. Tidak seperti kajian yang dilakukan Pansus Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Jadi, itu tetap berjalan. Kan kemarin ada penolakan karena katanya faktor kegempaan, setelah kita cek ternyata daerah yang dilalui tidak berada di daerah rawan gempa. Jadi data (dari Pansus) itu juga tidak benar,” jelasnya, Rabu (24/10/2018).
Dijelaskan, proyek pembangunan tol tersebut tetap terlaksana. Sebab selain sudah menjadi proyek nasional, sampai saat ini belum ada alternatif lain.
“Jika alternatifnya kereta api, itu belum ada project atau dorongan kita untuk melakukan itu, yang sudah ada hanya reaktivasi,” tegasnya.
Selain itu, saat Musrembangnas, pihaknya juga mengaku sudah menyampaikan terkait proyek jalan tol itu.
“Sudah saya sampaikan (soal tol) dan Jogja sudah setuju. Menurut saya ini hanya persoalan data saja yang tidak valid,” tegasnya.
Pansus Perda RTRW DPRD Jateng, lanjut Ganjar, juga sudah setuju untuk duduk bersama merapikan data.
“Kalau itu memang bahaya sekali, saya juga oke untuk memindahkan. Kita carikan tempat lain yang tidak mengganggu,” tambahnya.
Ganjar kembali menegaskan jika jalan tol Semarang-Jogjakarta adalah program strategis nasional. “Itu tetap jalan, soal nanti lewat mana, kalau memang mengganggu RTRW akan kita tata ulang,” tutupnya. (*)
editor : ricky fitriyanto