in

Sikapi Khilafatul Muslimin, Ketua FKPT Jateng Beri Imbauan ke Masyarakat

Masyarakat harus kritis, tolak dan jauhi agar tidak berkembang.

Tangkapan layar rombongan pengendara sepeda motor membawa atribut khilafah saat melintas di Cawang, Jakarta, Minggu (29/5/2022). (antara/Twitter/@miduk17/Yogi Rachman)

SEMARANG (jatengtoday.com) — Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Prof Syamsul Ma’arif merespons kampanye khilafah yang dilakukan sekelompok orang yang mengaku Khilafatul Muslimin.

Syamsul mengimbau masyarakat supaya jangan terpesona adanya kelompok yang ingin mengganti ideologi negara, Pancasila dengan ideologi lain.

“Selain tidak bermanfaat, menghabiskan waktu, (kelompok seperti itu) dapat menimbulkan segregasi (pemisahan) dan perpecahan dalam masyarakat plural ini,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (2/6/2022).

Menurutnya, pola gerakan Khilafatul Muslimin mirip dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).

Meskipun HTI dan MMI sudah dinyatakan sebagai organisasi terlarang, tetapi tidak menutup kemungkinan akan munculnya kelompok serupa dengan nama baru.

Syamsul menyarankan agar melakukan gerakan antisipatif. Dalam hal ini, aparat harus tegas menindak setiap kelompok yang ingin merongrong NKRI ataupun menggoyang pemerintah yang sah.

“Masyarakat juga harus kritis, tolak dan jauhi agar tidak berkembang,” pesannya.

Sebelumnya sempat viral beredarnya video tentang sekelompok orang yang mengatasnamakan diri Khilafatul Muslimin melakukan konvoi beratribut khilafah dengan mengendarai sepeda motor.

Mereka mengenakan pakai putih hijau dan membawa bendera hijau bertuliskan kalimat tauhid. Lalu di bagian belakang motor ada berbagai tulisan, seperti ‘Khilafah, Solusi Tuntas Problema Umat’ atau ‘Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah’.

Dalam salah satu video itu disebutkan, konvoi melintasi Desa Keboledan di Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. (*)

editor : tri wuryono

Baihaqi Annizar