SEMARANG (jatengtoday.com) — Pendidikan disebut menjadi salah satu sasaran utama penyebaran paham radikal dan terorisme. Bahkan, paham kekerasan memapar seseorang yang sudah berpendidikan tinggi.
Kepala Subdirektorat Kontra Propaganda Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Solihuddin Nasution mengatakan, di Semarang pernah terungkap seorang bergelar profesor ikut terpapar.
“Yang pertama ketahuan di Semarang itu ada calon rektor sudah profesor ikut terpapar,” ungkap Solihuddin dalam acara seminar di kantor Bakesbangpol Jawa Tengah, Rabu (15/3/2023).
Dia tidak menyebut secara spesifik calon rektor tersebut dari kampus mana. Namun, katanya, akademisi yang berideologi radikal tidak hanya ditemukan di Semarang, melainkan ada juga di daerah lain.
“Di Medan itu di USU (Universitas Sumatera Utara), Unpad (Universitas Padjajaran) di Bandung, UIN (Universitas Islam negeri) juga ada,” ungkapnya.
Atas banyaknya temuan tersebut, akhirnya saat ini semua calon pimpinan kampus harus melalui tahap profiling BNPT.
“Karena memang sudah sejak lama. Pendidikan merupakan pintu strategis penyebaran paham radikalisme terorisme,” jelas Solihuddin.
Dia menambahkan, pola penyebaran paham radikal dari masa ke masa mengalami perubahan. Jika dulu yang direkrut hanya kaum laki-laki, tetapi saat ini banyak perempuan yang terpapar.
Oleh karena itu, BNPT dan FKPT Jateng menggelar acara “Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) Cerdas Digital, Satukan Bangsa dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme” di Bakesbangpol Jateng, Rabu (15/3/2023). (*)
editor : tri wuryono