in

Sertifikasi Halal Produk Berbahan Dasar Daging masih Berbayar

Banyak UMKM yang masih keberatan dengan hal ini.

Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin saat mengunjungi stand UMKM Halal 20 (H20) di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada Kamis (17/11/2022). (humas)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin mengungkap di antara kendala saat proses sertifikasi halal, khususnya untuk produk UMKM. Salah satu kendalnya adalah sertifikasi halal produk berbahan dasar daging hingga saat ini masih berbayar.

Hal itu terungkap saat Ma’ruf Amin mengunjungi stand UMKM Halal 20 (H20) di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada Kamis (17/11/2022). H20 merupakan serangkaian konferensi G20 Indonesia yang menghadirkan 105 lembaga Halal dari 40 negara.

“Saya mau bertanya, apa saja kendala di lapangan yang ditemui sampai menghambat proses sertifikasi?,” ungkap Wapres.

Secara umum, Ma’ruf menilai kualitas produk yang dihadirkan telah memenuhi standar. “Sudah bagus produk-produknya. Hal semacam ini perlu dikembangkan untuk menciptakan ekosistem halal di tahun-tahun mendatang,” katanya didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Wapres juga mengapresiasi upaya UIN Walisongo untuk mendampingi UMKM di Jawa Tengah dalam memperoleh sertifikat halal secara gratis. “Sebanyak kurang lebih 10 ribu UMKM sudah didampingi hingga mendapatkan sertifikat halal,” katanya.

Direktur Walisongo Halal Center (WHC), Dr Malikhatul Hidayah, menjelaskan pertanyaan Wapres mengenai kendala apa saja yang dihadapi saat ini. Ia mengakui bahwa masih ada kendala dalam proses penerbitan sertifikat halal. Terutama untuk produk yang berbahan dasar daging.

“Proses sertifikasi produk berbahan dasar daging masih harus berbayar. Sedangkan banyak UMKM yang masih keberatan dengan hal ini,” katanya.

BACA JUGA: Cara Cek Status Sertifikasi Halal Produk

Selain itu, lanjut Malikha, sejauh ini masih terbatas Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang tersertifikasi. “Hal ini berdampak pada sertifikasi produk karena produk yang dihasilkan harus berasal dari RPH. Sedangkan RPH di Jawa Tengah masih sangat terbatas,” terangnya.

Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq mengungkapkan rasa bangga karena bisa berkontribusi secara aktif dalam event internasional H20. “Sebuah kepercayaan yang luar biasa. LPH UIN Walisongo dapat berpartisipasi dan berkontribusi aktif dalam event internasional. Semoga jadi tonggak semangat dalam berkiprah membangun ekosistem halal Indonesia,” ujarnya. (*)

Abdul Mughis