SEMARANG (jatengtoday.com) – Korban penggusuran Kampung Cebolok, Kelurahan Sambirejo, Kota Semarang mulai terserang penyakit. Terhitung mereka sudah lebih dari sebulan terlunta-lunta tinggal di tempat pengungsian.
Setelah rumahnya digusur pada 18 Februari lalu, sebagian warga tak punya tempat tinggal lagi. Mereka sempat mendirikan tenda di bekas reruntuhan bangunan, tetapi diusir oleh orang-orang suruhan pemilik lahan.
Sejak akhir Februari lalu, puluhan warga terpaksa mengungsi di area Makam Mbah Siwalan, lokasinya tak jauh dari Kampung Cebolok.
Di makam tersebut terdapat tenda semi permanen beratap seng. Dari empat sisi, hanya satu sisi yang tertutup terpal, sisanya terbuka. Di situlah warga berteduh, tidur berdampingan dengan makam.
Untuk keperluan konsumsi, warga mendirikan dapur darurat di belakang makam. Sementara MCK, hanya terdapat satu kamar mandi dan WC.
Baca juga: Cerita Korban Penggusuran Kampung Cebolok yang Kini Tidur di Dekat Makam
Berdasarkan pantauan Jumat (19/3/2021), sebagian ada yang mengeluhkan sakit, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Kesehatannya mulai menurun. Kemarin ada balita yang sakit, sudah dua hari nangis terus nggak bisa tidur. Ini ibu-ibu juga ada yang sakit,” ujar perwakilan warga, Joko Setyo saat ditemui.
Menurutnya, kesehatan memang sedikit terabaikan karena warga lebih mementingkan bagaimana memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Makan pun seadanya. Beruntung kadang masih ada bantuan.
“Tapi untuk obat-obatan ini jelas terkendala. Belum ada bantuan dari mana-mana,” keluh Joko. (*)
editor: ricky fitriyanto