SEMARANG (jatengtoday.com) – Derita warga Kampung Cebolok, Kelurahan Sambirejo, Kota Semarang belum berakhir. Setelah rumahnya digusur Satpol PP, sebagian warga mengungsi di tempat seadanya.
Sejak akhir Februari lalu, puluhan warga terpaksa mengungsi di area Makam Mbah Siwalan, Kelurahan Siwalan. Di makam tersebut ada gazebo dengan lebar sekitar 10×10 meter.
“Ya kami tidur berdampingan dengan makam,” ujar perwakilan warga, Joko Setyo saat ditemui, Jumat (19/3/2021).
Tidak ada jarak antara makam dengan warga. Semua berbaur jadi satu, dari mulai anak-anak, remaja, hingga lansia.
Joko menyebut, total ada 25 kepala keluarga atau sekitar 90-100 jiwa yang mengungsi di makam. “Ya tinggal seadanya. Kalau tidur seperti ikan pindang,” cetetuk Joko.
Sebenarnya korban penggusuran jumlahnya jauh lebih banyak. Hanya saja ada yang memilih indekos atau menumpang di rumah saudaranya.
Adapun yang mengungsi adalah mereka yang benar-benar kesulitan dalam hal ekonomi. “Mau ngekos nggak punya uang, saudara juga nggak ada,” keluhnya.
Untuk bertahan sehari-hari warga mengandalkan bantuan dari para dermawan. Seperti pada siang ini, terlihat ada dermawan yang memberikan nasi bungkus.
Penggusuran Kampung Cebolok terjadi pada Kamis (18/2/2021). Tim gabungan Satpol PP Kota Semarang melakukan pembongkaran terhadap 134 rumah.
Sempat terjadi bentrok fisik antara warga dengan tim Satpol PP. Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menyebut bahwa eksekusi ini telah melewati berbagai tahapan sesuai prosedur. (*)
editor: ricky fitriyanto