SEMARANG (jatengtoday.com) – Trek yang disuguhkan pada Borobudur Marathon Minggu (18/11/2018) mendatang, sengaja didesain penuh tantangan. Pada rute marathon sejauh 42 km, pelari akan menemukan tikungan-tikungan patah.
Ketua Panitia Borobudur Marathon 2018, Lukminto Wibowo menjelaskan, pada race resmi yang mengacu Organisasi Marathon Internasional, tidak boleh ada banyak tikungan patah.
“Tikungan patah memang menyalahi regulasi lari marathon. Tapi karena konsep awalnya sports tourism, Borobudur Marathon dibuat banyak tikungan,” terangnya, Kamis (15/11/2018).
Tikungan tersebut akan mengarahkan pelari masuk ke desa-desa, area pesawahan, hingga gang-gang sempit. “Ini tentu menghambat laju pelari. Karena ini lari sekaligus wisata tentu ada pengecualian,” imbuhnya.
Dijelaskan, penutupan jalan umum untuk trek Borobudur Marathon tidak sampai akhir lomba. Dengan begitu, pengguna jalan tidak akan terganggu.
“Jadi setelah setiap titik selesai, kami memastikan jalan akan kembali dibuka. Kami berharap agar para peserta mempersiapkan diri sebaik mungkin,” tuturnya. (*)
editor : ricky fitriyanto