MAGELANG (jatengtoday.com) – Borobudur Marathon ditantang bisa menerobos World Major Marathon (WMM) atau event marathon tingkat dunia. Ajang tahunan yang digelar di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang ini memang digadang-gadang bisa disejajarkan sekaliber Berlin Marathon, Tokyo Marathon, dan ajang marathon internasional lain di WMM.
Meski begitu, melihat sarana Borobudur Marathon saat ini masih jauh dari standar WMM. Untuk kapasitas peserta saja, jauh di bawah event WMM. “Borobudur Marathon hanya 10 ribu. Kalau melihat event WMM, setidaknya ada 35 ribu hingga 45 ribu peserta,” beber Race Director Borobudur Marathon 2018, Andreas Kansil, Sabtu (17/11/2018).
Selain trek yang disuguhkan mayoritas relatif sempit karena masuk ke desa-desa. Tikungan-tikungan patah pun masih banyak ditemukan. Memang, selama ini konsep Borobudur Marathon lebih condong ke sport turism. Artinya, selain berlorahraga, peserta juga bisa mendapatkan sisi pariwisata dari pemandangan alam dan atraksi kearifan lokal warga setempat.
“Kalau mau masuk WMM, jalannya perlu diperlebar. Selain itu, 6 lomba di WMM itu kan sudah berlangsung belasan tahun. Sementara ini baru mulai 2012 lalu. Jadi masih butuh banyak pengalaman dan evaluasi,” tegasnya.
Meski begitu, peluang Borobudur Marathon masuk ke WMM tetap terbuka lebar. Soal sarana prasarana, bisa dibenahi. Dari manajemen, kapasitas, hingga trek.
“Toh Magelang masih punya banyak jalan sebagai alternatif pelebaran trek lari. Selain itu, peserta dari luar negeri juga antusias. Jumlahnya selalu meningkat setiap tahun,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Jateng, Urip Sihabudin menambahkan, pada Borobudur Marathon tahun depan, kapasitas peserta akan ditingkatkan.
“Tidak usah muluk-muluk dulu. Kira-kira meningkat menjadi 15 ribu peserta. Kami akan memperkuat kapasitas itu,” bebernya.
Peningkatan itu, lanjutnya, bakal terelaisasi karena Kementerian PUPR akan membuat jalan dari Kulonprogo menuju Kawasan Candi Borobudur. Pemerintah daerah pun berencana melebarkan sejumlah ruas jalan di wilayah yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
“Mungkin ke depan akan ada trek baru. Trek yang ini memang sudah disertifikasi. Nanti yang baru juga akan kami ajukan untuk disertifikasi,” tegasnya. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito