“Semoga ada banyak pelari bisa tetap selesai di garis finis apapun kondisi cuacanya,”
MAGELANG (jatengtoday.com) – Pengibaran bendera start Borobudur Marathon 2018 di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Minggu (18/11/2018) pagi diwarnai mendung. Ada kemungkinan, para peserta akan diguyur hujan saat berlari melintasi trek, layaknya tahun lalu.
Cuaca ini berbeda dari perkiraan panitia. Dari prakiraan cuaca, Minggu pagi hingga siang diramalkan cerah. Bahkan cenderung panas. “Kemarin diperkirakan panas. Sampai 34 derajat celcius. Semoga ada banyak pelari bisa tetap selesai di garis finis apapun kondisi cuacanya,” ucap Race Director Borobudur Marathon 2018, Andreas Kansil.
Pagi ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan istrinya Siti Atikoh ikut turun di katoegori 10K. Dia mengenakan kaus merah, celana pendek hitam, dan ikat kepala berwarna hitam.
Dia ditemani beberapa pejabat di lingkup Pemprov Jateng. Seperti Sekda Jateng, Sri Puryono dan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Urip Sihabudin. Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An pun tampak ikut berlari di kategori 10K.
Sebelum lari, Ganjar diberi kesempatan mengangkat bendera start kategori full marathon. Pada kesempatan itu, dia meminta maaf kepada penghobi lari yang tidak kebagian tiket di Borobudur Marathon tahun ini.
“Mungkin besok bisa inden dulu. Daftar setahun atau dua tahun sebelumnya,” candanya.
Dia juga berencana mengembangkan penginapan di wilayah Magelang. Pasalnya, tidak sedikit peserta yang tak kebagian penginapan. “Ke depan akan ditambah biar bisa kebagian tempat nginap,” tegasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto