MAGELANG (jatengtoday.com) – Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen digadang-gadang mampu mendongkrak kunjungan wisata di Candi Borobudur, Magelang.
Hal itu disampaikan perwakilan Tim Persiapan Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dari Pemprov Jateng, Endro Hudiyono. Menurutnya, keberadaan jalan tol akan mempermudah akses ke kawasan candi.
“Harapannya, dengan adanya pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen yang di Kabupaten Magelang itu bisa mendongkrak pariwisata di kawasan Borobudur,” ucapnya, Jumat (21/1/2022).
Borobudur merupakan destinasi wisata superprioritas, sekaligus kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). Sehingga jalan tol bukan semata-mata untuk kepentingan Candi Borobudur, tapi juga destinasi kawasan pariwisata di sekitar candi.
“Secara umum selain manfaat akses bagi mobilitas masyarakat, keberadaan tol untuk meningkatkan investasi dan pertumbuhan perekonomian bagi kabupaten penyangga di sekitar Kabupaten Magelang,” jelasnya.
Beberapa daerah yang bakal ikut terdongkrak ekonomi seperti Kabupaten Semarang, Temanggung, Purworejo, Boyolali, Wonosobo, dan Kota Magelang.
“Sehingga secara bertahap jika tol ini sudah dapat dioperasikan maka perekonomian di beberapa kabupaten penyangga itu juga bisa menerima manfaat dari pembangunan jalan tol,” imubhnya.
Dua Rest Area
Nantinya, di Kabupaten Magelang direncanakan ada dua tempat istirahat (rest area) tol Yogyakarta-Bawen. Tempat peristirahatan itu bisa menjadi etalase promosi bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Magelang, untuk menampilkan produk lokal andalan.
“Kalau jalan tol ini nantinya didesain dengan karakter kuat dan eye catching, maka bisa nggo ngumbah mata (bisa untuk cuci mata), karena akan melewati lokasi yang menyuguhkan panorama pemandangan indah,” paparnya.
Sehingga, lanjutnya, bukan tidak mungkin bahwa mengendarai mobil melalui jalan tol dengan pemandangan yang bagus itu, memiliki daya tarik menjadi tren wisata baru.
“Tentu harus tetap memperhatikan keselamatan berkendara,” sambungnya.
Lalap Tanah Kas Desa
Dari pendataan Tim Persiapan Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Pemprov Jateng akan ada puluhan desa yang tanah kas desanya terkena proyek jalan tol.
Anggota tim persiapan yang juga Kasi Pengelolaan Keuangan dan Pembinaan Aset Desa Dispermadesdukcapil Jateng, Dica Nugroho mengatakan, jalan tol Bawen-Yogyakarta itu akan melintasi tiga kabupaten. Yakni Kabupaten Semarang, Temanggung, dan Magelang.
“Untuk Kabupaten Semarang belum melakukan konsultasi publik. Berdasarkan DPPT dan hasil pendataan awal, di Temanggung akan ada dua desa yang tanah kas desanya kena. Sedangkan Kabupaten Magelang ada kurang lebih 37 desa (yang terkena). Itu data sementara tanah desa yang akan kena pembangunan jalan tol, yang kepastian luasannya baru diperoleh setelah dilakukan tahap pelaksanaan pengadaan tanah.” ucapnya.
Sesuai amanat PP Nomor 19 Tahun 2021, kata Dica, sebelum pelaksanaan tukar-menukar saat ini sedang dilakukan proses perizinan gubernur untuk penggunaan tanah kas desa.
Jika sudah tahapan pelaksanaan pengadaan tanah yang meliputi pengukuran luas, akan dilakukan penilaian dan inventarisasi aset yang ada di atasnya, baik bangunan, seperti balai desa yang barangkali terkena, maupun tanaman berupa sawah atau kebun yang berstatus tanah kas desa atau bengkok desa.
Setelah keluar penilaian, barulah dilakukan proses pencarian tanah pengganti berdasarkani nilai appraisal. Nanti kalau sudah dapat tanah pengganti, dimohonkan persetujuan tukar menukar tanah kas desa kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
“Berdasarkan pengalaman tukar menukar tanah kas desa pada Proyek Strategis Nasional yang telah dilaksanakan, rata-rata pemerintah desa mendapatkan tanah pengganti yang lebih luas. Sehingga apabila dikelola dengan baik, berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Desa,” tandasnya. (*)