SEMARANG (jatengtoday.com) – Umat Tionghoa menggelar sembahyang Toa Pek Kong atau menyambut dewa dewi dari kahyangan turun ke bumi. Ritual tersebut berlangsung di Kelenteng Tay Kak Sie, kawasan Pecinan Semarang, Senin (15/2/2021).
Umat Tri Dharma mengawali ritual dengan membakar kertas berisi doa-doa. Ada kertas tengci, kertas lum bee, dan kertas emas yang diletakkan di atas tampah. Gerakan ritmis mengayunkan tampah ke atas lalu ke bawah pun dilakukan.
Sekretaris II Yayasan Klenteng Besar TITD Tay Kak Sie, Zhong Zhao Xian atau Ivan menjelaskan, kegiatan ini sebagai sarana Toa Pek Kong turun.
Menurut Ivan, tradisi ini rutin dilakukan sesudah perayaan Tahun Baru Imlek, tepatnya hari keempat di awal tahun.
Pada ritual sebelumnya, sembahyang Toa Pek Kong naik artinya para dewa dewi ke kahyangan untuk membawa catatan perbuatan umat ke Tuhan. “Hari ini adalah turunnya dewa dewi ke dunia,” ujar Ivan.
Diharapkan semua doa dan harapan umat sudah tersampaikan. “Sekarang kami berharap mereka turun sambil membawa berkah,” ucapnya.
Ivan menambahkan, ritual sakral tahun ini hanya dilakukan oleh internal yayasan saja. Semua dilakukan untuk menimalisir penyebaran Covid-19.
Protokol kesehatan pun dilakukan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan sebelum memasuki area kelenteng. (*)
editor: ricky fitriyanto