SEMARANG (jatengtoday.com) – Lokalisasi Gambilangu (GBL) yang terletak di area perbatasan antara Kota Semarang dan Kabupaten Kendal resmi ditutup. Ke depan, lokasi tersebut bakal beralih fungsi menjadi tempat yang lebih produktif.
Launching penutupan lokalisasi, pemberian bantuan, dan pemulangan penghuni GBL dilakukan di aula Terminal Mangkang, Kota Semarang, Selasa (19/11/2019). Hadir dalam kesempatan itu Dirjen Rehabilitasi Sosial, Tunasusila dan Korban Perdagangan Orang Kemensos, dan pejabat Pemkot Semarang serta Pemkab Kendal.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengungkapkan, sebagaimana dalam poin deklarasi, pascapenutupan GBL di dua wilayah tersebut harus tetap dibuat menyatu, untuk mengembangkan potensi yang ada.
Apalagi, kata dia, GBL ini berada di wilayah yang sangat strategis. Dekat dengan fasilitas umum, seperti Terminal Mangkang, Bonbin Mangkang atau Semarang Zoo, serta kawasan ekonomi khusus Kaliwungu, Kendal.
Karena itu, pihaknya bakal menerjunkan tim sembilan untuk mengkaji potensi apa yang bisa dikembangkan. Tim sembilan ini juga ditugaskan di eks Lokalisasi Sunan Kuning yang sudah ditutup lebih dulu.
“Sehingga diharapkan nanti menjadi tempat yang bisa memberi penghasilan lebih kepada warga sekitar daripada saat masih jadi tempat prostitusi,” jelas Hevearita.
Sementara itu, Bupati Kendal Mirna Annisa menambahkan, sangat mendukung rencana sinergitas antara Semarang dan Kendal. Termasuk bakal mengikuti hasil kajian dari tim sembilan milik Pemkot Semarang.
“Nanti kan Tim 9 akan memberi masukan, pemanfaatan yang lebih tepat. Karena Semarang-Kendal tidak bisa dipisahkan di GBL ini. Bagaimana agar persepsi itu masih tetap ada tetapi dengan makna yang lebih baik,” ungkap Mirna.
Dia menyebut, ada banyak alternatif yang bisa dipilih. Bisa saja nantinya kawasan itu akan dijadikan pusat kuliner atau homestay yang tentunya tanpa kegiatan prostitusi. “Yang jelas akan dikaji dulu,” ucap Mirna. (*)
editor : tri wuryono