in

Dinsos Jateng Kaget Diberitahu Uang Pesangon di eks Lokalisasi GBL Dikorupsi

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Jawa Tengah, Soesmiasih Prawiro mengaku kaget saat diberitahu bahwa distribusi uang pesangon untuk para wanita pekerja seks (WPS) di eks Lokalisasi Gambilangu (GBL) bermasalah.

Soesmiasih mengetahui setelah salah satu WPS, sebut saja Bunga, menceritakan masalah yang dialaminya. Bunga bersama puluhan WPS lain mengaku dizalimi karena yang harusnya dapat uang pesangon Rp 6 juta tetapi disunat.

“Jujur kami dari Dinsos Provinsi baru mengetahui informasi ini karena sebelumnya juga tidak ada laporan yang masuk ke kami,” jelasnya saat menghadiri acara LBH APIK di Kota Lama, Kamis (24/1/2020).

Dia mengatakan, kebijakan penutupan lokalisasi dari Kementerian Sosial RI memang ditindaklanjuti dengan pemberian tali asih sebagai modal usaha. Hal itu sebagai upaya pengentasan para WPS dari profesi yang digeluti sebelumnya.

“Mestinya kalau bantuan itu sudah diberikan, rekening dan ATM dipegang langsung mbak-mbaknya. Dan itu langsung meninggalkan lokalisasi, pulang ke rumah masing-masing,” ungkapnya.

Kaitannya dengan penutupan dan distribusi uang pesangon, pelaksana utamanya adalah Dinsos Kota Semarang. Sementara Dinsos Jateng hanya bersifat mendampingi serta Kemensos RI yang menganggarkan dana.

Baca juga: Uang Pesangon Dikorupsi, eks WPS Gambilangu Curhat Sambil Nangis

“Nah selepas distribusi itu kami (Dinsos Provinsi) tidak menunggui 24 jam di situ. Ketika barangkali ada penekanan atau apa dari ibu asuh, menyita rekening, kami tidak tahu,” imbuhnya.

Atas informasi yang didapatnya ini, Soesmiasih mengaku bakal segera menindaklanjutinya dengan mengkroscek langsung ke lapangan. “Kalau sekarang kami belum bisa memberi sikap karena tentu ada prosedurnya,” jelasnya.

Soesmiasih juga akan mendalami terkait tudingan bahwa masalah di GBL sudah terjadi sejak masa verifikasi data penerima uang pesangon. Bahwa warga sekitar atau non WPS yang seharusnya tidak dapat jatah malah diloloskan.

Baca juga: 40 WPS Gambilangu Hanya Dapat Pesangon Rp 2 Juta, Siapa yang Nakal?

Namun, sementara ini dia mengaku tidak percaya. Sebab, verifikasi data sudah dilakukan berhari-hari, bahkan didampingi langsung oleh pihak Kemensos RI, termasuk Dinsos Provinsi.

“Seharusnya tidak ya, karena sudah melalui tahap wawancara langsung dengan para WPS. Jadi rasanya tidak mungkin ada kesalahan saat verifikasi,” tandasnya.

Dugaan penyelewengan uang pesangon ini juga sedang didalami oleh Tim Advokasi eks Lokalisasi GBL yang terdiri dari LBH APIK Semarang, LSM Lentera Asa, Koalisi Perempuan Indonesia, dan PKBI Jawa Tengah. (*)

Baca juga: Dinsos Kota Semarang Dituding Tak Kooperatif Usut Dugaan Korupsi Uang Pesangon GBL

 

editor : ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar