in

Progres Pembangunan Semarang Outer Ring Road Macet

SEMARANG – Proyek Pembangunan Semarang Outer Ring Road (SORR) hingga sekarang belum ada progres berarti. Padahal, wacana pembangunan itu sudah dilempar Pemkot Semarang sudah cukup lama.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengakui, realisasi proyek SORR memang tidak sesuai harapan. Salah satu kendala yang dihadapi, kata Hendi, karena proses pengurusan administrasinya baru dilakukan tahun ini. Sehingga hal itu membuat proses pembangunan SORR ini sedikit terhambat. “Akan disesuaikan tahun depan. Karena proses dokumennya, proses administrasinya baru dilakukan tahun ini,” jelas Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, Kamis (26/10/2017).

Hingga saat ini, pihaknya terus mengejar keterlambatan pembangunan tersebut. Anggaran untuk pembebasan lahan Rp 25 miliar dari APBD Kota Semarang 2017 pun masih utuh alias belum digunakan. “Anggarannya di rakor, kami cek belum dipergunakan. Tapi sudah ditempeli oleh kawan-kawan PU (Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang). Hingga akhir tahun ini agendanya akan kami bayarkan (pembebasan lahan) Rp 25 miliar hingga Desember, sisanya tahun depan,” tegasnya.

Mengenai skema proyek pembangunan SORR, Hendi menjelaskan, nanti ada dua skema, yakni SORR Dalam Kota dan SORR Lintas Utara. SORR Dalam Kota akan dimulai dari Mangkang ke arah Mijen. Kemudian dari Mijen akan diteruskan menuju ke arah Gunungpati.

“Itu tahap pertama. Setelah itu selesai, dari Gunungpati menuju Banyumanik, kemudian Banyumanik ke arah Pedurungan dan Pedurungan menuju ke Genuk. Sedangkan SORR Lintas Utara dimulai dari arteri Kendal ke Semarang Utara sampai ke titik Pantai Marina atau PRPP. Tujuannya untuk memecah kepadatan lalu lintas jalur Mangkang. Secara keseluruhan nanti berbentuk melingkar,” terangnya.

Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono meminta agar proyek pembangunan SORR segera direalisasikan. Proyek ini terbilang lambat, karena sudah dicanangkan sejak 2010 silam. Namun berdasarkan kebutuhan, jalur tersebut mendesak untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas yang masuk di Kota Semarang. “Jalan lingkar utara dan selatan untuk memecah keramaian, sehingga bisa mengurai kemacetan. Masyarakat juga aman dan nyaman karena keselamatan berlalu lintas lebih diperhatikan. SORR ini diharapkan juga bisa meningkatkan percepatan ekonomi. Karena Jalan Arteri Semarang akan langsung terhubung Arteri Kendal. Begitupun Jalan Arteri Semarang terhubung Demak dan Ungaran,” katanya.

Secara total, Semarang Outer Ring Road memiliki total panjang 62.547 kilometer. Ruas jalur lingkar yang menyisir pinggir Kota Semarang. Mulai pantai dari kawasan pantai Kabupaten Kendal, kawasan Tugu, kawasan pelabuhan, kawasan Genuk hingga Kawasan Pantai Kabupaten Demak. Sedangkan di wilayah Selatan, mulai Mangkang, Mijen, Cangkiran, Gunungpati, hingga Ungaran. Selanjutnya Tembalang, Pedurungan hingga Genuk.

Mangkang-Mijen memiliki panjang 10 km. Diperkirakan akan ada 400 bidang tanah, berupa bangunan dan juga lahan kosong yang akan terkena dampak. Sedangkan Mangkang – Arteri Yos Soedarso sepanjang kurang lebih 7 km. Pendataan awal, konsultasi publik, penetapan lokasi, telah dipersiapkan oleh tim persiapan. Sedangkan untuk lanjutan jalur lingkar Cangkiran – Ungaran, Genuk-Meteseh – Pudakpayung, masih dalam proses penyelesaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan Land acquisition and Resettlement Action Plan (Larap). (*)

Editor: Ismu Puruhito