in

Tol Semarang-Demak Dipastikan Siap Beroperasi saat Nataru

Tol Semarang-Demak Seksi II saat ini kembali ditutup untuk finishing. Beberapa sarana prasarana pendukung akan dirampungkan sebelum 15 Desember 2022 mendatang.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek progres pembangunan jalan tol Semarang-Demak seksi II, Rabu (7/12/2022). (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai mengecek persiapan infrastruktur pendukung. Salah satunya kesiapan Tol Semarang-Demak Seksi II yang belum lama ini diuji laik fungsi (ULF).

Pengecekan dilakukan Ganjar di sela kunjungan kerjanya ke daerah, Rabu (7/12). Mantan anggota DPR itu disambut Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya Hanung Triyono dan perwakilan Dishub.

“Saya mau ke Pati, jadi karena kemarin kita tutup lagi untuk membereskan di seksi II saya memantau arus lalu lintasnya,” tutur Ganjar.

Ketua Umum Persada ID yang datang dari arah Semarang, melihat lalu lintas dalam keadaan ramai lancar. Tidak ada kemacetan parah seperti pada beberapa pekan lalu.

“Ternyata jembatan Wonokerto cukup membantu. Jadi artinya ketika kemarin dalam kondisi macet luarbiasa ini dibuka ini sangat membantu,” katanya.

Dari kondisi lalin yang membaik, Ganjar menuturkan, Tol Semarang-Demak Seksi II saat ini kembali ditutup untuk finishing. Beberapa sarana prasarana pendukung akan dirampungkan sebelum 15 Desember mendatang.

“Sekarang arus lalu lintasnya sudah jalan sudah bagus, kita perbaiki lagi di sini untuk dibereskan. Jadi pemberesannya PJU, lampu tambahan, cctv yang kurang dan tes loading,” kata Ganjar.

Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, pemberesan itu akan dipercepat. Harapannya setelah 15 Desember, Tol Semarang-Demak sudah bisa dioperasionalkan kembali untuk Nataru.

“Mudah-mudahan tanggal 15 sudah bisa dibuka kembali sehingga Nataru sudah siap. Tadi saya coba lewat dari sana sampai dengan titik pintu masuk tol ini alhamdulillah lalu lintas lancar, yang kemarin mengerikan itu bisa terurai. Nahmudah-mudahan finishingnya nanti bisa lebih bagus lah,” tandasnya.

Pantauan di lapangan, tampak para pekerja melakukan pemberesan di sepanjang Tol Semarang-Demak Seksi II. Gate exit Tol Demak juga tampak lebih meriah dengan penambahan ikon Demak di bagian atasnya.

Seperti diketahui, Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,7 km dan terbagi menjadi dua seksi. Seksi 1 (Semarang-Sayung) sepanjang 10,69 km dan Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 kilometer.

Advokasi Komplain Warga

Pada kesempatan itu, Ganjar juga meminta jajarannya untuk mengadvokasi warga yang belum menerima Uang Ganti Rugi dari pengerjaan Tol Semarang-Demak Seksi II. Ganjar siap membantu agar warga tersebut segera menerima UGR.

“Iya ada beberapa yang di seksi masih dikerjakan. Nah di seksi II ini masih ada yang komplain, tanahnya merasa belum dibayar dan laporan ke saya juga,” katanya.

Salah satu yang mengadu ke Kantor Gubernur Jateng bernama Achmad Suparwi. Ganjar telah mengetahui laporan tersebut dan meminta data dari warga tersebut untuk diadvokasi.

“Makanya saya minta datanya prosesnya seperti apa dan kita advokasi, kita bantu,” tegasnya.

Di sisi lain, Ganjar juga memberi perhatian pada pelaksanaan Tol Semarang-Demak Seksi 1. Sebab muncul gugatan dari warga terkait ganti rugi untuk tanah musnah dan menyebabkan keterlambatan pengerjaan hingga satu tahun.

“Ini yang kita butuh komunikasi terus menerus dengan masyarakat agar ini cepet bisa terlaksana,” ujarnya.

Ganjar menegaskan, dalam hal ini pemerintah memang harus memberikan ganti rugi tersebut. Mantan anggota DPR RI itu berharap pelaksanaannya dilakukan dengan baik.

“Maka kementerian ATR/BPN yang kita minta untuk take a lead untuk menentukan tanah ini musnah atau tidak. Sehingga nanti kalau tanah itu tidak musnah, kita akan mengganti rugi sesuai dengan ketentuan seperti yang lain, ada tanahnya,” katanya.

Hanya saja, jika tanah tersebut kategorinya memang tanah musnah, Ganjar meminta komunikasi terkait uang kerohiman harus dilakukan dengan baik pula.

“Biasanya dari pengalaman saya dalam soal pembebasan seperti ini, hanya butuh negosiasi berapa,” tuturnya.

Untuk itu Ganjar meminta seluruh pihak agar melaksanakan dengan maksimal. “Nah ini yang perlu pendekatan komunikasi dengan masyarakat. Ya di beberapa tempat kan bagus gitu berhasil dan memang ini pasti sangat dibutuhkan sekali,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga bernama Achmad Suparwi mendatangi kantor Gubernur Jateng beberapa waktu lalu. Ia mengaku belum mendapat UGR padahal tanah seluas 3.940 meter telah menjadi bagian dari jalan tol Semarang-Demak Seksi 2. (*)

Ajie MH.